Kerja Sama RI - Korsel Terbentuk: Mayoritas Produk RI Bebas Bea Masuk

Rizky Alika
18 Desember 2020, 16:47
Penandatanganan IK-CEPA oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul, Korea Selatan pada Jumat (18/12).
Kemendag
Penandatanganan IK-CEPA oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul, Korea Selatan pada Jumat (18/12).

Indonesia dan Korea Selatan resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Kedua negara akan menghapus tarif impor untuk meningkatkan perdagangan.

Data Badan Pusat Statistik, sepanjang Januari-November 2020, nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan sebesar US$ 10,10 miliar. Angka itu merosot dari US$ 15,65 miliar pada 2019 akibat pandemi Covid-19.

Dengan ditandatanganinya IK-CEPA, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap transaksi perdagangan kedua negara dapat naik hingga 100%. "Dengan adanya IK-CEPA ditargetkan paling tidak meningkat sekitar US$ 20 miliar di tahun berikutnya," kata Agus dalam konferensi pers di Seoul, Jumat (18/12).

Peningkatan transaksi kedua negara tersebut akan terjadi seiring dengan IK-CEPA setelah diratifikasi dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia.

Kenaikan transaksi tersebut seiring dengan eliminasi pos tarif oleh kedua negara. Pada perdagangan barang, Korea Selatan akan mengeliminasi hingga 95,54% pos tarifnya yang mencakup 97,33% nilai impor Korea Selatan dari Indonesia. Sementara Indonesia mengeliminasi 92,06% pos tarifnya yang mencakup 94% impor dari Korea Selatan.

Beberapa produk Indonesia yang tarifnya akan dieliminasi oleh Korea Selatan adalah bahan baku minyak pelumas, stearic acid, t-shirts, blockboard, buah-buahan kering, dan rumput laut. Sementara itu, Indonesia akan mengeliminasi tarif untuk beberapa produk seperti gear box of vehicles, ball bearings, dan paving, hearth or wall tiles, unglazed.

Sementara itu pada perdagangan jasa, Indonesia dan Korea berkomitmen membuka lebih dari 100 subsektor. Tak hanya itu, kedua negara akan meningkatkan integrasi beberapa sektor jasa di masa depan, antara lain sektor konstruksi, layanan pos dan kurir, franchise, hingga layanan terkait komputer; serta memfasilitasi pergerakan intra-corporate transferees (ICTs), business visitors (BVs), dan independent professionals (IPs).

Kemudian pada bidang investasi, IK-CEPA akan mendorong investasi dua arah. Agus memperkirakan, investasi asing langsung (foreign direct investment) Korea di Indonesia akan meningkat. Sebaliknya, peluang Indonesia untuk berinvestasi di Korea juga terbuka lebar.

Menurutnya, Indonesia merupakan mitra dagang yang sangat strategis bagi Korea Selatan. Hal ini juga sesuai dengan arah kebijakan Presiden Korea Selatan yang ingin fokus pada daerah Asia Tenggara.

Sementara bagi Indonesia, Korea Selatan merupakan salah satu mitra strategis yang menawarkan berbagai potensi, seperti Produk Domestik Bruto Korea Selatan yang tinggi serta jumlah penduduk yang besar. Namun, kinerja perdagangan dan investasi kedua negara masih di bawah potensi yang sebenarnya.

Berikut adalah Databoks terkait pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang juga terpukul akibat pandemi Covid-19:

Sebagai informasi, perjanjian IK-CEPA tersebut ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul, Korea Selatan pada Jumat (18/12). Penandatanganan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk saling mempererat hubungan ekonomi di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.

IK-CEPA mencakup perdagangan barang yang meliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan trade remedies, perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta pengaturan kelembagaan.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...