Penjualan Mobil Turun, Efek Diskon PPnBM Luntur?
Penjualan mobil pada Mei 2021 mencapai 54.815 unit. Meski PPnBM 0% masih berlaku, namun penjualan pada bulan lalu turun 30,5% dibandingkan penjualan pada April 2021 sejumlah 78.908 unit.
Sebelumnya, penjualan mobil sempat melonjak hingga 84.915 unit pada awal penerapan diskon PPnBM, Maret 2021. Angka itu bahkan melampaui penjualan mobil sebelum pandemi Covid-19 pada Januari-Februari 2020 lalu.
Lalu, mengapa penjualan mobil cenderung menurun dua bulan terakhir? Apakah diskon PPnBM 100% tak lagi menarik minat masyarakat untuk membeli mobil?
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, penurunan penjualan disebabkan oleh disebabkan oleh berkurangnya jumlah hari kerja karena hari raya Idul Fitri 2021. “Wajar saja jika angka penjualan dan produksi agak menurun,” kata Jongkie kepada Katadata, Rabu (16/6).
Ia berharap, tren penjualan akan kembali meningkat dan bisa mencapai target tahunan, yakni 750.000 unit. Apalagi, pemerintah juga memperpanjang diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 100% hingga Agustus 2021.
Simak Databoks berikut:
Para produsen otomotif dalam negeri juga membenarkan bahwa, faktor utama turunnya angka penjualan mobil pada Mei adalah berkurangnya jumlah hari kerja karena hari raya Idul Fitri 2021.
Selain itu, ia menyatakan bahwa meski penjualan mobil pada Mei 2021 turun dari capaian pada dua bulan sebelumnya, namun angkanya masih jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. “Jumlah ini tetap lebih meningkat sekitar 200% dibanding bulan Mei tahun lalu. Ini masih di atas target kami,” kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi.
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, meski angka penjualan mobil Daihatsu menurun pada bulan Mei, namun angka tersebut tetap melampaui target penjualan karena masih berlakunya diskon PPnBM 100%.
“Bulan Mei hanya ada sekitar 20 hari kerja, sedangkan di bulan normal rata-rata 25 hari kerja. Perbedaan lima hari kerja dan masa lebaran tersebut tentu sangat mempengaruhi besarnya penjualan,” kata dia.
Senada dengan Toyota dan Daihatsu, Business Innovation and Sales & Sales Marketing Honda Prospect Motors (HPM) Yusak Billy mengatakan, total penjualan ritel mobil Honda pada Mei 2021 menurun 16% dibanding April. “Namun ini masih melampaui target yang kami tetapkan internally,” kata Billy.
Merinci penjualan retail, Toyota masih jadi Agen Pemegang Merek (APM) dengan penjualan terbanyak pada bulan Mei dengan 21.117 unit. Angka itu turun dibanding April sebesar 25.902 unit.
Kemudian, disusul Daihatsu dengan 10.735 unit. Sama seperti Toyota, angka ini juga turun dibanding pengiriman April sebesar 5.014 unit. dan Honda dengan 8.538 unit, turun 16% dari yang sebelumnya 10.189 unit.
Sementara itu, untuk wholesales, Toyota berhasil menjual 18.170 unit dari yang sebelumnya 23.301 unit. Kemudian, Daihatsu dengan penjualan 8.310 dari sebelumnya 15,861 unit. Sedangkan Honda, mencatat penujualan 5.832, sebelumnya 8.474 unit.