Oksigen Rumah Sakit Terbatas, Gas Industri Dialihkan untuk Medis

Rizky Alika
25 Juni 2021, 15:14
Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (18/5/2021). Peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Aceh yang terjadi sejak dua bulan terakhir juga berdampak meningkatnya permintaan oksigen hingga 30 persen perhari u
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.
Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (18/5/2021). Peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Aceh yang terjadi sejak dua bulan terakhir juga berdampak meningkatnya permintaan oksigen hingga 30 persen perhari untuk memenuhi kebutuhan ruang rawat pinere Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Kapasitas oksigen untuk pasien di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 sempat menipis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memastikan stok oksigen mencukupi lantaran pemerintah telah mendapatkan komitmen pengalihan oksigen untuk industri menjadi penggunaan medis.

"Oksigen yang ada itu cukup," Budi dalam konferensi pers virtual di kantornya, Jumat (25/5).

Menurutnya, kapasitas produksi oksigen untuk industri mencapai 75% atau 476.213 ton per tahun. Sementara, kapasitas produksi oksigen untuk medis mencapai 156.188 ton atau mencapai 25% dari total kapasitas produksi oksigen.

Untuk itu, para produsen oksigen telah berkomitmen mengalihkan 75% kapasitas oksigen industri menjadi oksigen medis. Sedangkan, produksi oksigen industri akan diisi oleh perusahan oksigen asing.

Adapun, pabrik oksigen di Tanah Air saat ini sebanyak 9 pabrik. Sebanyak 4 pabrik berada di Jawa Barat, 1 pabrik di Jawa Tengah, dan 4 pabrik di Jawa Timur.

Budi pun telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik tersedia secara konsisten bagi seluruh pabrik oksigen di Jawa. Dengan demikian, para pabrik bisa memproduksi oksigen secara maksimal.

Selain itu, Mantan Dirut Bank Mandiri itu juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memastikan logistik oksigen aman. "Tidak ada gangguan, tidak ada masalah ODOL (Over Dimension Over Load), aman untuk angkut oksigen," katanya.

Berikut Databoks peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia: 

Budi turut meminta rumah sakit untuk menjaga perputaran tabung oksigen. Menurutnya, tabung oksigen tidak perlu ditambah pasokannya.

Namun, tabung itu perlu diisi oksigen secara berkala. "Pengisiannya lebih sering. Dari sebulan sekali, menjadi dua hari sekali atau seminggu sekali," ujar dia.  

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah mulai melaporkan kekurangan oksigen untuk pasien Covid-19. Kementerian Perindustrian kemudian berkoordinasi dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait untuk menjaga pasokan oksigen medis.

Agus mengharapkan, langkah sinergi ini dapat membantu percepatan penanganan pasien Covid-19 di beberapa daerah. Kami akan terus memastikan kebutuhan oksigen di rumah sakit terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi,” kata Agus dalam keterangan resminya, Rabu (23/6).

Menurutnya, saat ini pabrik-pabrik di Jawa Timur dan Jawa Barat mulai mengirimkan gas medis ke rumah sakit-rumah sakit di Jawa Tengah.

Sebelumnya, Sekretaris Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma menerima laporan kekurangan tabung oksigen untuk pasien positif virus corona di Jawa Tengah.

 "Saat ini kami mendapat laporan kekurangan tabung oksigen ini di Jawa Tengah. Mengenai (kekurangan) oksigen kita pernah mengalami tahun lalu di mana satu provinsi mengeluh hebat, yaitu di NTT, bahwa oksigen sama sekali tidak ada," kata Lia dalam konferensi pers virtual, Minggu (20/6).

Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...