Lion Air Merumahkan Ribuan Karyawan karena Tertekan Pandemi Corona

Desy Setyowati
31 Juli 2021, 14:54
lion air, maskapai penerbangan, pandemi corona, phk, Lion Air merumahkan karyawan
ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG
Sejumlah calon penumpang antre naik ke pesawat maskapai Lion Air di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (5/7/2019).

Lion Air merumahkan sekitar 25% - 35% dari total 23 ribu karyawan. Ini dilakukan karena kinerja maskapai penerbangan itu tertekan akibat pandemi corona.

Status karyawan yang dirumahkan, tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan pegawai ini mempertimbangkan beban kerja di unit masing-masing.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, perusahaan akan berusaha memberikan dukungan biaya hidup kepada karyawan yang dirumahkan. Besarannya disesuaikan dengan kemampuan Lion Air.

Selama dirumahkan, karyawan akan mendapatkan pelatihan secara virtual (online) sesuai bagian masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

“Keputusan berat tersebut diambil dengan tujuan utama sebagai konsentrasi efektif dan efisien. Ini sejalan dengan upaya mempertahankan bisnis yang berkesinambungan dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi,” kata Danang dalam keterangan pers, Sabtu (31/7).

Lion Air merumahkan karyawan karena pendapatan sangat minimal di tengah pandemi corona. Ini karena ada pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu.

“Kondisi tersebut menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak sesuai secara perhitungan atau tidak sebanding,” kata Danang.

Di satu sisi, ada sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh Lion Air Group dan nilainya cukup besar. Perusahaan pun sedang menjalankan pemetaan agar lebih berfokus memperkuat seluruh lini bisnis yang terkena dampak pandemi.

Skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat. Lion Air Group akan terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan rancangan penyusunan cetak biru (blue print) dalam menghadapi Covid-19.

"Langkah lain akan diambil guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus meminimalkan beban yang ditanggung selama pandemi,” ujar dia.

Dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kontinuitas perusahaan, Lion Air Group tetap beroperasi secara bertahap. Rata-rata mengoperasikan 10% - 15% dari kapasitas normal atau sebelum pandemi Covid-19, yakni rerata 1.400 penerbangan per hari.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...