Paviliun RI Tarik 11 Ribu Pengunjung Expo Dubai, Video Jadi Daya Tarik
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan paviliun Indonesia di Expo Dubai 2020 berhasil menarik hampir 11 ribu pengunjung sejak diresmikan pada 1 Oktober 2021 lalu.
“Per tanggal 5 Oktober pengunjung yang datang sudah hampir 11 ribu, dan bisa dipastikan ini akan semakin meningkat mengingat durasi expo ini yang sampai enam bulan,” kata Jerry dalam diskusi virtual, Kamis (7/10).
Paviliun Indonesia bertemakan ‘Creating the Future, From Indonesia to the World’ yang menampilkan sivilisasi Indonesia di tiga zona waktu ‘Yesterday, Today, and Tomorrow’.
Selain itu, paviliun Indonesia juga merepresentasikan keragaman budaya melalui produk-produk dan destinasi wisata yang ada di Indonesia.
Keragaman budaya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung pameran. Salah satu daya tarik yang ditawarkan adalah video yang menampilkan potensi dan kekayaan alam Indonesia di dalam ruang teater.
“Paviliun Indonesia di sana sangat menunjukkan citra kita sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam yang luar biasa. Kita juga bukan hanya menekankan promosi produk seperti kerajinan dan kuliner, namun juga kita gencarkan promosi destinas-destinasi pariwisata,” katanya.
Pada pameran yang akan berlangsung hingga 31 Maret 2022 mendatang ini, Indonesia tidak hanya mempromosikan produk-produk unggulan seperti rempah, kerajinan, dan kuliner.
Indonesia juga mendorong ekspor untuk produk-produk digital seperti gim online. Hal ini dikarenakan industri gim online lokal memiliki potensi yang besar.
Potensi industri gim di Indonesia mencapai US$ 2 miliar atau setara Rp 28,5 triliun. Oleh karena itu, Jerry menyebut, promosi untuk produk digital gim online juga menjadi salah satu prioritas dalam Expo Dubai 2020.
Ia berharap produk gim online dalam negeri dapat menjadi salah satu produk ekspor dengan kontribusi besar seperti di Korea Selatan. Ia mengatakan, pada tahun 2020, nilai ekspor produk gim online Korea ke dunia mencapai US$ 6,6 juta.
“Jadi kita tidak hanya menampilkan produk-produk yang konvensional, tapi juga mempromosikan produk-produk yang selama ini belum tereksplorasi tapi memiliki potensi yang besar,” ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi menjelaskan bahwa tidak hanya pameran produk yang ditampilkan, Indonesia juga menyelenggarakan forum bisnis yang dilaksanakan setiap minggunya.
Paviliun Indonesia telah menyiapkan 23 tema mingguan dan agenda bisnis forum. Pada forum bisnis, nantinya akan mengundang pelaku usaha dari Uni Emirat Arab (UEA) dari berbagai bidang.
“Kami harap, selama enam bulan ke depan, paviliun Indonesia dapat lebih mempromosikan potensi dan peluang Indonesia kepada para pengunjung dari seluruh penjuru dunia,” kata Didi salam keterangan resminya, Rabu (5/10).
Pada minggu pertama penyelenggaraan Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia menampilkan tema ‘Keanekaragaman Hayati dan Digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)’ yang berlangsung pada 1—7 Oktober 2021.
Sejumlah produk unggulan yang ditampilkan di minggu pertama ini antara lain produk hasil olahan kelapa, kopi, tas dari kulit kopi, rempah-rempah, kerajinan tangan dari bambu, dan lain sebagainya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada Januari—Agustus 2021, perdagangan Indonesia dengan UEA telah mencapai US$ 2,53 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke UEA sebesar US$ 1,12 miliar dan impor Indonesia dari UEA sebesar US$ 1,41 miliar.
Sementara itu, pada periode Januari—Juli 2021, perdagangan nonmigas Indonesia dengan UEA surplus sebesar US$ 470,90 juta.
Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke UEA pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 953,49 juta. Sedangkan, nilai impor Indonesia dari UEA sebesar US$ 482,59 juta.
Pada 2020, neraca perdagangan nonmigas Indonesia-UEA surplus senilai US$ 690,35 juta. Ekspor nonmigas Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 1,24 miliar, sementara impor Indonesia dari UEA nonmigas tercatat sebesar US$ 549,73 juta.