Ekspor RI Bisa Tembus US$ 200 Miliar di 2021, Tertinggi dalam 10 Tahun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 November 2021, 15:41
ekspor, perdagangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Warga memancing dengan latar belakang tumpukan peti kemas di New Priok Container Terminal One, Jakarta, Minggu (17/10/2021).

Kenaikan harga komoditas dan meningkatnya permintaan global membuat  ekspor Indonesia pada tahun ini melonjak. Nilai ekspor tahun 2021 diperkirakan menyentuh angka di atas US$ 200 miliar (Rp 2.860 triliun), atau tertinggi sejak 2011.

Sebagai catatan, ekspor Indonesia pada tahun 2011 menyentuh US$ 203, 62 miliar atau menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Sama seperti tahun ini, ekspor tahun 2011 juga didongrak oleh booming komoditas.

Pada tahun 2020 lalu, ekspor Indonesia hanya menyentuh US$163,19 miliar.

Selama periode Januari-Oktober 2021, ekspor Indonesia menyentuh angka US$ 186,32 miliar (Rp 2.665 triliun).

Ekspor tersebut terdiri dari US$ 10 miliar (Rp 143 triliun) ekspor migas dan US$ 176 miliar (Rp 2.517 triliun) disumbang oleh ekspor non migas. Angka tersebut naik 41,8% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Ekspor total kita pada Januari-Oktober 2021 sudah tembus dari performance tahun 2020, tahun 2021 ini kita akan tembus US$ 200 miliar," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11).

Lutfi mengatakan neraca perdagangan Indonesia saat ini sudah mencapai US$ 30,81 miliar (Rp 440 triliun).

Nilai tersebut merupakan yang paling tinggi sepanjang sejarah.

 Jika kinerja perdagangan kuartal IV 2021 konsisten seperti tiga kuartal sebelumnya, Indonesia akan mencapai surplus US$ 35 miliar (Rp 500 triliun) untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kinerja ekspor Indonesia terhadap negara destinasi ekspor seperti Cina, Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Belanda, Italia dan Spanyol menunjukan perbaikan yang signifikan.

Indonesia bahkan mampu mencetai surplus pertama kalinya dengan Cina pada tahun ini.

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Cina pada periode Januari-Oktober 2021 sudah mencapai US$ 86 miliar (Rp 1.229 triliun).

Indonesia bahkan mencatat surplus untuk pertama kalinya dengan Cina. Pada bulan Oktober , surplus dengan Cina tercatat sebesar US$ 1,6 miliar (Rp 22 triliun).

Kemudian, total nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat pada periode Januari-Oktober 2021 menembus US$ 11,52 miliar (Rp 164 triliun). 
"Artinya, kalau ini konsisten dengan kuartal pertama, kedua, dan ketiga, kita akan tumbuh sekitar 30%," kata dia.

 Negara tujuan ekspor yang juga penting adalah India. Nilai perdagangan dengan India pada Januari-Oktober 2021 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,76 miliar (Rp 68 triliun).

Lutfi menargetkan nilai perdagangan dengan India diperkirakan mencatat surplus US$ 6 miliar (Rp 85 triliun) di akhir 2021.

Selain itu, Flipina merupakan negara tujuan ekspor utama lainnya, pada periode Januari-Oktober 2021.

Indonesia mencatat surplus US$ 5,86 miliar (Rp 83 triliun), dengan produk ekspor unggulan ke Filipina yakni produk otomotif.

Sementara itu, berada di peringkat 20 besar negara tujuan ekspor non migas adalah Belanda, Italia dan Spanyol.

Di mana Indonesia mencatat surplus US$ 4 miliar (Rp 57 triliun) pada periode Januari-Oktober 2021 dari ketiga negara tersebut.



Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...