Diresmikan Hari Ini oleh Jokowi, Bandara Sintang Habiskan Rp 580 M
Bandara Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat akan diresmikan hari ini (8/12) oleh presiden Joko Widodo (Jokowi). Bandara ini mulai dibangun pada 2011 dan terus dikembangkan hingga tahun lalu dengan menelan biaya sekitar Rp 580 miliar.
"Saya ke Bandara Tebelian untuk mengecek kondisi fasilitas sisi darat dan sisi udara bandara," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya, Selasa (7/12).
Bandara Tebelian dibangun untuk menggantikan bandara eksisting yaitu Bandara Susilo, yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena berada di pusat kota dan dikelilingi permukiman. Kehadiran bandara ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi udara di Kabupaten Sintang dan sekitarnya.
Sebagai informasi, pengembangan Bandara Tebelian dilakukan diatas lahan sekitar 153,6 hektare, yang telah dihibahkan oleh Pemkab Sintang kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
Bandara Tebelian saat ini memiliki terminal penumpang seluas 2.000 meter persegi (m2) yang mampu melayani 75.000 penumpang per tahun, panjang landasan pacu 1.820 m x 30 m mampu didarati pesawat sejenis ATR-72/600, taxiway 160 m x 18 m, dan Apron 220 m x 60 m, yang mampu menampung empat pesawat ATR-72.
Budi juga meninjau bandara lainnya yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Bandara Pangsuma, yang terletak di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.
"Pengembangan Bandara Pangsuma dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan, serta untuk mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau dan sekitarnya," katanya.
Bandara Pangsuma saat ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.800 m x 30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 m2.
Pembangunan dilakukan sejak 2014 hingga 2019 dengan total biaya sekitar Rp 48 miliar. Pada 2021 kembali dilakukan sejumlah pengembangan yaitu pelapisan landasan pacu, taxiway, apron, dan standarisasi strip landasan pacu.
Bandara Tebelian dan Bandara Pangsuma merupakan dua dari empat bandara di Provinsi Kalbar, yang dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
Pengembangan bandara Tebelian dan Bandara Putussibau diharapkan semakin meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di Provinsi Kalbar dan sekitarnya.
Dua bandara lainnya yakni Bandara Rahadi Oesman di Kota Ketapang, dan Bandara Nanga Pinoh di Kabupaten Melawi. Sementara, satu bandara lainnya di Provinsi Kalbar yaitu Bandara Supadio di Pontianak dikelola PT Angkasa Pura II.