RI Mampu Hasilkan Mesin Bermutu, Industri Diminta Gunakan Mesin Lokal
Indonesia telah mampu menghasilkan mesin lokal yang bermutu, terutama untuk keperluan industri kecil dan menengah (IKM). Karena itulah, pelaku usaha di dalam negeri diharapkan bisa menggunakan mesin buatan lokal tersebut.
"Kami mengajak semua pihak untuk terus bergerak. Tunjukan bahwa produk mesin kita mampu berbicara dan jadi tuan rumah di negerinya sendiri," kata Plt Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin Reni Yanita, dalam konferensi pers 'Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia 2021', Kamis (9/12).
Dia menambahkan mesin lokal yang bermutu tersebut sudah semakin mudah ditemukan oleh pembeli dalam negeri, terutama melalui platform e-commerce.
Reni menjelaskan industri kecil dan menengah masih tetap tumbuh di tengah pandemi.
Keberlangsungan industri tersebut sangat membutuhkan mesin yang tepat guna dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri atau customize.
Kementerian Perindustrian mencatat, industri kecil dan menengah (IKM) hingga kuartal III 2021 tumbuh sebesar 4,37%. Adapun pertumbuhan tersebut didominasi oleh IKM makanan dan minuman.
Sektor tersebut diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan positif sampai akhir tahun 2021," katanya.
Untuk semakin memperkenalkan industri permesinan dalam negeri, Kemenperin menggelar acara 'Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI Fest)'.
Pameran yang digelar secara virtual ini diselenggarakan mulai 9 hingga 11 Desember 2021.
Festival virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia ini dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat Indonesia dalam menemukan pelaku IKM pembuat mesin lokal untuk mendukung usahanya.
Selain itu, tujuan dari pameran ini adalah memperluas pemasaran melalui transaksi bisnis dan memperkuat jaringan IKM peralatan dan permesinan Indonesia.
"Acara ini juga menjadi cara adaptasi kebiasaan baru untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk IKM permesinan secara virtual," kata Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari.
Dalam acara pameran virtual ini, terdapat tujuh kategori produk yaitu, mesin pengolahan makanan dan minuman, mesin industri lainnya, dan mesin atau alat kesehatan
Juga, alat elektronik atau kelistrikan, alat atau mesin teknologi tinggi, alat atau mesin pertanian dan perikanan, dan alat transportasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 45 IKM permesinan dengan rincian, 15 IKM kategori alat atau mesin pertanian dan perikanan dan delapan IKM alat atau mesin teknologi tinggi.
Juga terdapat dua IKM alat transportasi, lima IKM mesin alat kesehatan, 11 IKM mesin industri lainnya, dan empat mesin pengolahan makanan dan minuman.
Dini menambahkan, dalam rangkaian festival virtual ini, juga akan dilaksanakan talkshow, webinar, dan sosialisasi.
Juga, diskusi yang akan memperkaya informasi bagi IKM terkait, kemudahan pembiayaan, maupun potensi pasar baik online, bisnis to bisnis, maupun pasar melalui belanja pemerintah.
Selain mesin, untuk IKM, Kementerian Perindustrian menyiapkan skema pembiayaan untuk program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi (DAPATI).
Program tersebut diharapkan berperan dalam besar pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang berbasis inovasi teknologi.
Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan DAPATI sendiri merupakan program Kemenperin untuk membantu meningkatkan kemampuan pelaku IKM dalam meningkatkan kualitas produknya.
“Program konsultansi teknologi DAPATI ini diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk IKM,” tutur Doddy, dalam keterangan resminya, Senin (13/9).
Bentuk pemberian bantuan di antaranya untuk pelayanan jasa konsultansi teknis guna menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi IKM.
Hal tersebut diharapkab bisa meningkatkan efisiensi, produktivitias, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.