Pabrikan Optimistis Perpanjangan Diskon PPnBM Genjot Penjualan LCGC
Industri otomotif mengapresiasi keputusan pemerintah untuk melanjutkan stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) pada tahun ini. Agen pemegang Merek (APM) menilai insentif ini akan membantu penjualan mobil sepanjang 2022.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya masih menghitung efek dari dilanjutkannya PPnBM DTP tahun ini. Ini lantaran masih ada faktor perekonomian dan pandemi Covid-19 yang membayangi.
"Kami sedang pelajari detailnya. Mudah-mudahan tetap bisa mendapatkan dampak positif (terhadap penjualan 2022)," kata Anton kepada Katadata.co.id, Selasa (18/1).
Sebagai informasi, PPnBM DTP yang diterapkan pada tahun ini akan dibagi menjadi dua bagian, yakni pada mobil low cost green car (LCGC) dan mobil di rentang harga Rp 200 juta hingga Rp 250 juta.
Pada mobil LCGC, pemberian insentif PPnBM DTP akan dibagi menjadi tiga periode yakni 100% pada kuartal I-2022, 66% pada kuartal II-2022, dan 33% pada kuartal III-2022. Konsumen akan membayar PPnBM secara normal mulai awal kuartal IV-2022.
Pada 2021, total penjualan mobil Agya dan Calya, mencapai 52.367 unit atau naik 43,88% secara tahunan dari realisasi 2020 sebanyak 36394 unit. Penjualan LCGC berkontribusi sebanyak 17,7% dari total penjualan TAM pada 2021 sebanyak 295.768 unit.
Terpisah, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan perpanjangan kebijakan PPnBM DTP akan sangat membantu penjualan sekaligus menggenjot ekonomi. Pasalnya, kontribusi industri otomotif pada perekonomian nasional sangat besar.
"Kami perkirakan pasar LCGC asih memiliki permintaan yang tinggi nanti di 2022. Kami monitor terus (dampak berlanjutnya insentif PPnBM DTP)," kata Yusuf.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale Honda mencapai 91.122 unit. Jimmi mengatakan penjualan mobil LCGC berkontribusi sekitar 30% dari total penjualan perseroan.
Sementara itu, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra masih menghitung dampak perpanjangan PPnBM DTP ini pada penjualan mobil ADM pada 2022. Namun ia optimistis insentif ini akan berdampak positif.
"Karena program ini (PPnBM DTP) bisa jadi stimulus positif untuk pasar mobil (2022)," kata Amelia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan presiden telah menyetujui perpanjangan insentif PPnBM DTP. Namun demikian, insentif ini akan ditambah syarat tingkat kandungan dalma negeri (TKDN) atau pembelian lokal dalam pembuatan mobil.
Pada 2021, PPnBM DTP mencapai 100% pada mobil yang memiliki pembelian lokal sebanyak 60%. Agus menilai perpanjangan PPnBM DTP di bawah Rp 250 juta akan berdampak positif pada peningkatan penjualan mobil besutan industri nasional.
"Produk dengan segmen tersebut mendominasi pangsa pasar atau sesuai dengan daya belu masyarakat, yaitu lebih dari 60%. Juga memiliki rata-rata kandungan lokal ayng tinggi, sehingga berpeluang berpeluang menjadi basis ekspor untuk negara-negara berkembang," kata Agus dalam keterangan resmi.