BPS: Harga Minyak Goreng Curah Turun, Kemasan Naik

Abdul Azis Said
1 April 2022, 10:19
Harga minyak goreng, minyak goreng, inflasi
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Ilustrasi. Berdasarkan data yang dipaparkan BPS, rata-rata harga minyak goreng kemasan pada bulan lalu naik dari Rp 18.060 per liter pada Februari menjadi Rp 19.700 per liter.

Badan Pusat Statistik mencatat harga minyak goreng menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada Maret 2022. Harga minyak goreng kemasan naik menjadi Rp 19.700 per liter. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, harga minyak goreng memberikan andil terhadap inflasi bulan lalu sebesar 0,04%, setelah memberikan andil deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,11%. 

Berdasarkan data yang dipaparkan BPS, rata-rata harga minyak goreng kemasan pada bulan lalu naik dari Rp 18.060 per liter pada Februari menjadi Rp 19.700 per liter. Sementara harga minyak goreng curah turun dari Rp 17.280 menjadi Rp 16.950 per liter. 

“Kalau ditarik grafik perkembangan harga minyak goreng, sejak Oktober hingga Maret 2022 terus meningkat,” ujar Margo dalam Konferensi Pers, Jumat (1/4). 

Ia mencatat, kenaikan harga minyak goreng memberikan andil tertinggi terhadap inflasi pada November dan Desember 2021 masing-masing sebesar 0,08%. Andil harga minyak goreng terhadap inflasi mulai meningkat sejak Oktober 2021. 

BPS mencatat inflasi pada Maret sebesar 0,66% setelah deflasi sebesar 0,22% pada bulan sebelumnya. Selain kenaikan harga minyak goreng, inflasi juga disumbangkan kenaikan harga cabai merah, bahan bakar rumah tangga, dan emas perhiasan. 

"Jika ditarik mundur, inflasi secara bulanan pada Maret ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2019. Saat itu, terjadi inflasi 0,68%,"  kata Margo. 

Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi tahun kalender atau year to date sebesar 1,2%, sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 2,64%. Inflasi tahunan Maret merupakan yang tertinggi sejak April 2020 sebesar 2,67%.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman sebelumnya meramalkan inflasi pada Maret mencapai 0,71%. Ia juga memperkirakan, inflasi secara tahunan mencapai rekor tertingginya dalam dua tahun terakhir di level 2,69%.

Kenaikan inflasi didorong oleh harga pangan yang tinggi di tengah permintaan yang meningkat secara musiman menjelang Ramadhan. Selain itu, pemerintah mencabut kebijakan harga  harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Ia juga menyebut, ketidakpastian di pasar keuangan akibat konflik Rusia-Ukraina menyebabkan harga emas naik dan mendorong inflasi.

"Penurunan kasus Covid-19 terkait varian Omicron memungkinkan pemerintah untuk melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meningkatkan mobilitas masyarakat. Hal ini mendorong inflasi restoran dan transportasi," kata Faisal dalam keterangan tertulisnya.

Ia melihat inflasi masih akan terus menanjak. Ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan seiring pelonggaran PPKM, serta inflasi di tingkat produsen dan grosir yang kini sudah di atas inflasi konsumen.

Selain itu, terdapat  kenaikan tarif PPN menjadi 11% serta tekanan di sisi penawaran karena kenaikan harga komoditas sebagai imbas dari perang. Inflasi tahun ini diramal menjadi 3,3%, masih dalam rentang target Bank Indonesia di antara  2% hingga 4%.

Kenaikan harga minyak goreng  tak hanya mendorong inflasi tetapi juga keuntungan dua emiten yang memproduksi barang tersebut pada tahun lalu, berikut datanya:

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...