Erick Thohir: Pertamina Harus Bisa Jadi Perusahaan Raksasa Dunia

Image title
Oleh Yanuar
21 Juni 2022, 08:20
Erick Thohir: Pertamina Harusnya Bisa Jadi Perusahaan Raksasa Dunia
Pertamina

Pertamina selama 2021 berhasil melakukan optimalisasi biaya sebesar US$2,21 miliar atau sekitar Rp32,7 triliun.

Capaian tersebut dinilai sangat berarti di tengah melambungnya harga minyak dunia. Hal ini membuat Pertamina semakin nyata peran dan kontribusinya pada negara.

Laba tersebut diperoleh dari program penghematan biaya sebesar US$1,36 miliar. Penghindaran biaya atau cost avoidance sebesar US$356 juta serta tambahan pendapatan sekitar US$495 juta.

PT Pertamina juga melakukan sejumlah program penghematan (cost saving) senilai US$1,3 miliar.

Program cost optimization yang berhasil menghemat US$2,2 miliar, Cost Avoidance US$350 juta dan revenue enhancement sebesar US$0,5 miliar

Capaian Pertamina juga dipengaruhi sejumlah faktor dan strategi Pertamina dalam perjalanan 2021.

Di antaranya produksi hulu migas yang meningkat 3,93% yakni sebesar 897 ribu barel setara minyak per hari dari produksi pada 2020 sebesar 863 ribu barel. Pertamina Raih Laba Rp29 Triliun, naik hampir dua kali lipat pada 2021

Selain itu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) juga melebihi target 2021, yang awalnya dipatok US$ 40 per barel, namun dalam RKAB Pertamina harga ICP rata-rata US$ 68 per barel.

 "Dari sanalah kami kemudian dapat windfall. Jadi selain produksi meningkat juga karena harga minyak,"  kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam Gathering di Grha Pertamina Jakarta, Rabu (8/6).

Menteri BUMN Erick Thohir pun optimis Pertamina sebagai integrator perekonomian Indonesia bisa menjadi perusahaan raksasa dunia.

"Pertamina ini integrator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang tadinya hanya minyak, sekarang mari kita lihat, bahwa turunan produk Pertamina ke depan itu pendukung dari pondasi negara kita," kata dia belum lama ini."Turunan dari petrochemical apa? Bahan baku obat, pakaian dan lain-lain. Inilah yang namanya transformasi Pertamina kita perlukan." 

 Digitalisasi BBM Bersubsidi

 Digitalisasi untuk efisiensi dan ketepatan sasaran subsidi juga diwujudkan oleh perusahaan plat merah ini, di antaranya dengan menguji coba aplikasi MyPertamina.

Pemerintah akan mengkategorikan pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite serta Solar Subsidi. Kriteria pembeli itu akan terdaftar dalam aplikasi digital, salah satunya aplikasi milik Pertamina yakni MyPertamina.

Pembelian Pertalite dan solar subsidi menggunakan MyPertamina itu sering dengan kebijakan baru pemerintah.

Revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 khususnya dalam penentuan kriteria penerima BBM Subsidi dan juga petunjuk pelaksanaan teknis mengenai pembelian Pertalite dan Solar subsidi ini.

Aplikasi MyPertamina sudah teregister sebanyak 28 juta, adapun untuk user aktifnya kurang lebih mencapai 2,5 juta per bulan.

" Kami sudah menjalankan aplikasi ini kurang lebih sejak 2018 dan kita melihat evaluasi kesiapan dari aplikasi ini. Kesiapan infrastruktur sendiri saat ini kurang lebih sudah ada 85% SPBU terkoneksi," kata Direktur Regional Marketing · PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (13/6/2022).

(Tim Riset Katadata)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...