Layani Tiga Rute, Bandara Pondok Cabe Beroperasi Komersial 5 Agustus
Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mulai beroperasi secara komersil pada 5 Agustus 2022. Terdapat tiga rute wings Air yang akan beroperasi di bandara tersebut.
"Ada yang tahu Bandara Pondok Cabe? Mulai 5 Agustus, bandara tersebut akan dioperasikan untuk penerbangan komersial yaitu Wings Air," tulis keterangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam akun Instagram @pemkottangsel, dikutip Selasa (26/7).
Terdapat tiga rute Wings Air yang akan beroperasi melalui Pondok Cabe. Tiga rute tersebut adalah Pondok Cabe (PCB) Tangerang Selatan-Ngloram Cepu (CPF) Blora, Pondok Cabe (PCB)-Purwokerto (PWL), dan Pondok Cabe-Bandar Lampung (TKG).
Berdasarkan penelusuran di website resmi Lion Air, berikut rincian jadwal dan harga tiket tiga rute tersebut pada 5 Agustus 2022:
1. Pondok Cabe (PCB) - Ngloram Cepu (CPF)
Penerbangan akan berangkat dari Pondok Cabe pukul 11.20 WIB dan tiba di Ngloram Cepu pukul 12.55 WIB. Harga tiket penerbangan tersebut senilai Rp 1,375.000.
Penerbangan akan kembali terbang dari Ngloram Cepu (CPF) pada pukul 13.15 WIB dan tiba di Pondok Cabe pukul 14.45 WIB. Harga tiket penerbangan tersebut Rp 1.360.300.
2. Pondok Cabe (PCB) - Purwokerto (PWL)
Penerbangan akan berangkat dari Pondok Cabe pukul 08.20 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 09.30 WIB. Harga tiket penerbangan sebesar Rp 944.100.
Pesawat akan kembali terbang dari Purwokerto (PWL) pukul 09.50 WIB menuju Pondok Cabe (PCB) hingga pukul 11.00 WIB. Harga tiket penerbangan tersebut senilai Rp 934.100.
3. Pondok Cabe (PCB) - Bandar Lampung (TKG)
Penerbangan akan berangkat dari Bandar Lampung pukul 07.00 WIB dan tiba di Pondok Cabe pukul 08.00 WIB. Harga tiket penerbangan itu sebesar Rp 906.900.
Pesawat akan kembali terbang dari Pondok Cabe pukul 12.10 dan tiba di Bandar Lampung pukul 13.10 WIB. Harga tiket penerbangan tersebut senilai Rp 869.000.
Sinergi Pelita Air dan Angkasa Pura II
Sebelumnya, PT Pelita Air Service (PAS) telah bersinergi dengan PT Angkasa Pura II untuk mengkaji bersama kelayakan operasi, teknik, dan bisnis pengelolaan Bandar Udara Pondok Cabe. Kolaborasi ini diinisiasi dalam rangka perencanaan pengembangan Bandar Udara yang berlokasi di Tangerang Selatan tersebut.
PT Angkasa Pura II dipercaya sebagai mitra dalam perencanaan dan juga nantinya menjalankan operasional bandara Pondok Cabe yang saat ini masih sepenuhnya dikelola oleh PT Pelita Air Service. Adapun kerjasama yang dilakukan dengan Angkasa Pura II yaitu penyusunan kajian dalam bentuk studi kelayakan yang mencakup aspek operasi, teknik, bisnis dan aspek legal.
Direktur Utama PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan PT Angkasa Pura II sebagai upaya dalam memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Bandara Pondok Cabe untuk dapat dikembangkan.
“Dengan sinergi yang dilakukan PT Pelita Air Service dan PT Angkasa Pura II semakin membuka peluang besar dalam memaksimalkan aset yang ada, sehingga nantinya Bandara Pondok Cabe dapat memfasilitasi berbagai kegiatan bisnis di sektor Penerbangan dan diharapkan dapat memperkuat ekosistem penerbangan Indonesia,” melalui keterangan tertulis Kamis (14/7)
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan kolaborasi dengan PT Pelita Air Service akan menghadirkan layanan terbaik bagi penumpang pesawat di Bandara Pondok Cabe.
“AP II dan Pelita Air Service berkolaborasi untuk merencanakan pengembangan dan operasional Bandara Pondok Cabe menjadi bandara yang dapat memberikan seamless journey experience dan customer experience terbaik melalui penerapan teknologi. Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang pesawat dan maskapai, serta menjaga konektivitas udara di Indonesia," ujarnya.
Dia mengatakan, AP II akan mengoptimalkan Bandara Pondok Cabe untuk melayani penerbangan komersial dengan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan. Secara berkelanjutan, AP II bersama maskapai akan berupaya untuk meningkatkan lalu lintas penerbangan di Bandara Pondok Cabe.
Awaluddin mengatakan, AP II mengimplementasikan konsep multi-airport system di dalam pengelolaan Bandara Pondok Cabe dan Bandara Soekarno-Hatta.
“Bandara Pondok Cabe dan Bandara Soekarno-Hatta berada di lokasi yang berdekatan sehingga AP II akan mengimplementasikan konsep multi-airport system sehingga kedua bandara tersebut saling mendukung dan penerbangan semakin optimal dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu wilayah,” ujarnya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Papua tercatat menjadi provinsi yang memiliki jumlah bandara terbesar nasional. Pada 2018, Papua memiliki 94 bandara. Papua Barat menempati posisi kedua dengan jumlah 23 bandara dan Maluku di posisi ketiga dengan jumlah 18 bandara.