Pandu Sjahrir Usul Teknologi Cegah Pencemaran Industri Mobil Listrik
Perlu ada pemantauan dampak lingkungan terhadap proses industri kendaraan listrik dari hulu sampai hilir. CEO Electrum Pandu Sjahrir mengatakan dapat memanfaatkan teknologi untuk mencegah pencemaran lingkungan dari proses tersebut.
Ekosistem kendaraan listrik ini dimulai dari hulu dengan penambangan dan pengolahan nikel sebagai bahan baku baterai. "Penggunaan teknologi bisa memonitoring penilaian standar yang bagus dari hulu dan hilir di mana energi dan teknologi bisa menjadi satu," kata Pandu webinar Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2022 atau Katadata SAFE 2022 dengan tema "Recover Stronger Recover Sustainable", Rabu (24/8).
Dia menyatakan bahwa kendaraan listrik bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dalam bentuk penghematan dalam konsumsi energi bahan bakar fosil. Pandu juga mengatakan, seiring waktu harga kendaraan listrik semakin bersaing dengan harga kendaraan bahan bakar minyak.
Kendaraan listrik juga dinilai bisa menekan beban pengeluaran negara untuk subsidi energi fosil, seperti pembelian impor minyak mentah dan gas bumi. "Kalau misalnya semua pakai motor listrik maka tidak perlu lagi ada subsidi silang kepada minyak saat ini," ujar Pandu.
Sehingga, kata Pandu, anggaran subsidi dan kompensasi energi tersebut dapat dipakai untuk investasi jangka panjang ke infrastruktur atau pendidikan.
Sebelumnya, perusahaan patungan antara Gojek dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), yang fokus pada upaya mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik roda dua, Electrum, rencananya akan menjajal peluang ke arah bisnis pengembangan kendaraan listik roda empat atau mobil di Tanah Air.
CEO Electrum, Pandu Sjahrir, mengatakan pihaknya telah mendiskusikan hal tersebut sejak 12 bulan terakhir. “Jujur, kami sedang memikirkannya,” kata Pandu dalam podcast Katadata yang pertama kali mengudara pada Senin (9/5).
Lebih lanjut, kata Pandu, pengembangan bisnis mobil listrik harus didukung dengan infrastuktur yang lebih memadai. Pasalnya, selain baterai, mobil listrik juga harus dilengkapi dengan sebuah aki yang volumenya jauh lebih besar dari yang dipasang di sepeda motor listrik. “Harus dicermati, karena berkaitan dengan teknologi aki untuk setiap satu mobil apakah bisa mendukung enam sepeda motor,” sambung Pandu.
Ia menambahkan, kocek yang harus dirogoh untuk menjalankan investasi kendaraan listrik terbilang cukup mahal karena mencakup sejumlah aspek berupa infrastruktur fisik, pengisian baterai (charging) dan suku cadang. "Semuanya harus dipikirkan matang-matang," ujar dia.
Guna menawarkan energi alternatif untuk konsumen kendaraan listrik, Electrum akan fokus mencari dan mengembangkan sumber listrik dari energi terbarukan. “Kami harus menyediakan apa pun yang dibutuhkan konsumen. Tujuan Electrum sudah jelas, kami ingin menjadi pemimpin pasar untuk bisnis khusus kendaraan roda dua,” kata Pandu.