Redam Gejolak Harga, Operasi Pasar Bulog Salurkan 205 Ribu Ton Beras

Andi M. Arief
1 September 2022, 12:08
Pekerja bersiap mengangkut karung berisi beras di gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/3/2022).
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/tom.
Pekerja bersiap mengangkut karung berisi beras di gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/3/2022).

Perusahaan Umum Badan Umum Logistik atau Perum Bulog menyalurkan 205 ribu ton beras untuk meredam kenaikan harga sepanjang Agustus 2022. Namun demikian, usat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional atau PIHPSN mencatat rata-rata nasional harga semua jenis beras masih mengalami kenaikan Rp  150 per kilogram selama Agustus 2022.

“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka kami akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” kata Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Arief dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (1/9).

Arief menjamin kecukupan volume beras di dalam negeri hingga akhir tahun. Menurutnya, Bulog telah memiliki cadangan beras pemerintah sebesar 1 juta ton yang tersebar merata di dalam negeri.

Dia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan komoditas pangan agar selalu tersedia bagi masyarakat. Arief menilai langkah tersebut penting di tengah merebaknya isu krisis pangan.

 Menurut Arief, peningkatan stok beras di Bulog menjadi kunci stabilisasi pasokan dan harga beras pada masa depan. Arief menekankan bahwa pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan beras.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya meredam kenaikan harga beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Per Agustus 2022, volume beras yang dikeluarkan dari gudang Bulog ke pasar mencapai 205.000 ton.

PIHPSN mendata rata-rata nasional harga semua jenis beras stabil di harga Rp 11.750 dari akhir Mei 2022 hingga akhir Juli 2022. Harga beras mulai menanjak selama Agustus 2022 menjadi Rp 11.950 per 31 Agustus 2022.

Harga tersebut pada akhir Agustus 2022 menjadi yang tertinggi setidaknya sejak awal 2021. Pada 31 Agustus 2021, harga beras tertinggi ada di Kalimantan Tengah atau mencapai Rp 14.800 per kilogram (Kg), sedangkan yang terendah ada di Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat atau senilai Rp 9.850 per Kg.

Sebelumnya, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas, mengatakan akan ada tantangan dalam penyerapan beras domestik pada tahun ini, yakni naiknya harga pokok produksi petani padi. Dengan demikian, harga pembelian beras petani untuk keperluan CBP senilai Rp 2.400 per kg tidak akan mensejahterakan petani. Oleh karena itu, volume CBP saat ini belum mencapai syarat minimum sebanyak 1 juta ton.

Di samping itu, Buwas mengkhawatirkan penurunan kualitas beras pada panen paruh kedua 2022. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya ketersediaan peralatan pengeringan yang dimiliki petani.

"Penggilingan-penggilingan padi yang ada di level petani adalah penggilingan tradisional. Kalau kadar air dalam beras tidak mencapai 14%, kualitas beras akan jelek. Ini jadi permasalahan," kata Buwas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras nasional sepanjang 2019-2021 sekitar 31 juta ton. Adapun stok beras yang dimiliki Indonesia hingga April 2022 mencapai 10,2 juta ton.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...