Industri Alkes Domestik Digempur Pemain Asing, Impor Capai Rp 40 T

Tia Dwitiani Komalasari
6 Oktober 2022, 15:04
Pekerja memproduksi alat-alat kesehatan dalam negeri saat kunjungan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di DV Medika, Kawasan Industri Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/8/2022).
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.
Pekerja memproduksi alat-alat kesehatan dalam negeri saat kunjungan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di DV Medika, Kawasan Industri Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/8/2022).

Industri alat kesehatan atau alkes Indonesia menghadapi tantangan besar karena terus digempor banyak produk impor. Jumlah izin produk alkes lokal bahkan kalah jauh dibandingkan dengan izin impor produk-produk di sektor tersebut.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Cristina Sandjaja, mengatakan bisnis di sektor kesehatan menjadi primadona selama masa pandemi Covid-19 serta era pasca pandemi.

"Namun faktanya, para pelaku alkes domestik tidak semudah itu meraup cuan besar. Alat medis seperti masker, hand sanitizer, alat tes PCR pun masih banyak didatangan dari luar negeri," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (6/10). Cristina berbicara dalam diskusi yang digelar Master Program Universitas Prasetiya Mulya bertemakan Outreach the Promising Future of Healthcare Industry.

Dia mengatakan, produsen yang memproduksi alkes di dalam negeri hanya 727 pabrik, dengan 4.265 distributor alat kesehatan. Sementara izin produk lokal baru mencapai 11.734, jauh lebih kecil dari 52.721 izin produk impor.

Alhasil, pasar alkes Indonesia tidak bisa berbuat banyak, hanya menguasai 0,7% dari pasar global, kalah jauh dari Amerika Serikat yang menguasai 38,2%, kemudian China yang menguasai 19,9%, hingga India 2,16%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...