Perluas Pasar, Pengusaha Mebel Incar Ekspor ke Ethiopia dan Nigeria
Pengusaha menindaklanjuti arahan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk memperluas pasar non tradisional. Pengusaha mebel yang tergabung dalam Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) akan membidik negara seperti Ethiopia dan Nigeria untuk memperluas ekspor.
Asmindo juga menyelenggarakan acara Business Matching dengan Forum Perdagangan Indonesia Afrika (FPIA) dan Kedutaan Ethiopia dalam rangka mengembangkan kerja sama dan untuk mencari alternatif pasar non tradisional.
"Ada beberapa negara yang bekerja sama dengan kita yang pertama Korea Selatan dengan 70 delegasi, Arab Saudi, Ethiopia dan Nigeria," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asmindo, Irawan kepada Katadata.co.id di Serpong, Tangerang, pada Jumat (21/10).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor furnitur dari kayu nasional pada Januari-Desember 2021 mencapai US$ 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun. Nilai itu meningkat 32,54% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,65 triliun.
Irawan mengatakan AS menjadi kontribusi ekspor terbesar di 2021 karena adanya perang dagang dengan Cina. Hal ini mengakibatkan banyak pembeli mebel dari AS mulai beralih ke negara lain termasuk Indonesia.
"Prospek furniture Indonesia baik. Permintaan dunia diperkirakan akan meningkat hingga 4,2% pada tahun ini," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKMAhmad Zabadi mengatakan, industri furnitur Indonesia tumbuh 77,9% sepanjang lima tahun terakhir. Hal ini merupakan potensi yang sangat besar.
"Kami berharap para agregator dan usaha besar dapat memimpin ekspor dalam ekosistem kluster UKM," ujar Zabadi di Trade Expo Indonesia (TEI) 2022, pada Jumat (21/10).
Secara khusus, Zabadi berharap para delegasi dari Ethiopia dan negara lainnya dapat mengenal produk furnitur Indonesia yang kaya ide, berkualitas, dan berwawasan lingkungan. "Kita akan tingkatkan perdagangan dan kemitraan kerja sama antar negara," ujar Zabadi.