Waskita Karya Raih Tender Pembangunan Istana Negara di IKN Rp 1,35 T
PT Waskita Karya Tbk memenangkan tender Pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp 1,35 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho, mengatakan bahwa perseroan memenangkan tender Pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara.
Novianto menyampaikan, tender yang dimenangkan oleh perseroan merupakan hasil evaluasi administrasi dan teknis. Saat ini, perseroan masih harus menunggu tahapan selanjutnya setelah memenangkan tender yaitu masa sanggah.
"Namun saat ini kami masih mengikuti tahapan selanjutnya yaitu masa sanggah dan menunggu surat penunjukan penyedia barang atau jasa serta proses penandatanganan kontrak,"kata Novianto dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (26/10).
Dia mengatakan, surat penunjukan penyedia barang atau jasa, serta proses penandatangan kontak rencananya akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2022. Oleh sebab itu, perseroan belum dapat menguraikan detail proyek tersebut.
PTPP menangkan tender Rp 1,5 triliun
Selain Waskita Karya, emiten konstruksi BUMN PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) juga menyatakan memenangkan tender dari proyek yang akan dikerjakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 1,5 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menuturkan, banyak proyek yang diikuti perusahaan di IKN dengan nilai kontrak melebihi Rp 10 triliun. "Proyek yang dibidik banyak. Kami punya nilai yang kita ikuti mungkin lebih dari Rp 10 triliun, yang sudah dimenangkan plus minus sekitar Rp 1,5 triliun," terangnya.
Arsyad melanjutkan, proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, akan dimulai pada awal Oktober atau akhir September ini. "Saat ini sedang menyusun metode kerja PUPR dan konsultan lain. Dalam waktu dekat sudah bisa dimulai di lapangan," ungkapnya.
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 293,92 miliar pada semester pertama tahun ini. Kinerja tersebut turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencetak laba senilai Rp 155,05 miliar.
Namun demikian, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 29,29% atau Rp 6,90 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,71 triliun. Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, kenaikan pendapatan Waskita diperoleh dari jasa konstruksi sebesar Rp 5,38 triliun atau naik 34,09% dari Rp 4,01 triliun secara tahunan (year on year/yoy).