Cadangan Beras Minim, Mendag: Bulog Beli ke Petani Berapa pun Harganya

Nadya Zahira
28 Oktober 2022, 05:40
Seorang buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Seorang buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).

Pemerintah tengah menggenjot cadangan beras pemerintah atau CBP hingga mencapai 1,2 juta ton. Perum Bulog bahkan diinstruksikan untuk membeli beras dari petani berapapun harganya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah meminta Bulog untuk segera membeli beras dari petani. Hal itu diinstruksikan dalam rapat terbatas para menteri dan lembaga.

"Beras memang sudah rapat terbatas, ditugaskan oleh Presiden agar Bulog segera membeli panen dari petani dengan harga berapa pun," ujar Zulkifli di Jakarta pada Kamis (27/10).

Namun demikian, Zulkifli mengatakan bahwa Bulog tetap harus menjual beras dengan harga Rp 9.000 per kg. "Meskipun beli dengan harga berapa pun, harga jualnya tetap Rp9.000," ujarnya.

 Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan  stok beras CBP Bulog per September 2022 sekitar 791 ribu ton. Jumlah itu mencukupi untuk rencana pengeluaran operasi pasar, golongan anggaran, dan antisipasi bencana sampai dengan akhir Desember 2022 sebesar 541 ribu ton.

Namun demikian, Arief mengatakan, Presiden Joko Widodo menargetkan agar CBP Bulog bisa mencapai batas normal yaitu minimal sebesar 1,2 juta ton. Dengan demikian, Bulog membutuhkan serapan beras sebanyak 948 ribu ton lagi untuk mencapai target CBP 1,2 juta ton. 

“Momentum panen September-Oktober ini merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan stok Bulog,” ujarnya Jumat (7/10).

Dia mengatakan, upaya terdekat yang akan dilakukan, menggenjot penyerapan Bulog di wilayah yang menjadi sentra produksi beras nasional, salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan.

“Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi menjadi sumber beras yang dapat diserap Bulog. Hal tersebut tentunya setelah menghitung angka produksi dan harga fleksibilitas serapan di lokasi tersebut,” ucap Arief.

 Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPSN), rata-rata harga beras kualitas super II mencapai Rp 13.150 per kilogram (kg). Harga tersebut naik Rp 50 per kg dibandingkan pada 18 Oktober 2022 sebesar Rp 13.100 per kg.

Harga beras bulan ini juga naik tipis dibandingkan bulan lalu yang hanya mencapai Rp 12.050 per kg. Pemerintah sudah gencar melakukan operasi pasar untuk menekan harga beras tersebut. Namun harga terus masih terus merangkak naik.

Berikut 10 provinsi dengan harga beras tertinggi , seperti tertera dalam grafik.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...