Airbus Produksi 150 Helikopter dan 60 Pesawat Militer Indonesia
Perusahaan dirgantara Airbus menegaskan kembali komitmen mereka atas kehadirannya yang kuat di Indonesia. Hal ini dikarenakan Airbus melihat bisnisnya di sektor militer dan luar angkasa memiliki potensi pertumbuhan yang sangat baik di negara ini.
Airbus Chief Representative of Indonesia, Dani Adriananta, menyampaikan fakta bahwa Indonesia bisa menjadi pasar besar. Menurut dia, Airbus telah tumbuh dan menjadi produsen pilihan untuk pesawat komersial, produk industri pertahanan, dan helikopter.
“Di luar sektor pesawat komersial, Airbus juga telah mencatat kesuksesan di pasar helikopter dan pertahanan Indonesia, dengan 150 helikopter dan 60 pesawat transportasi militer yang beroperasi,” ujar Dani dalam acara Airbus Media Roundtable Pre-Indonesia Expo and Forum 2022, di Jakarta, Selasa (1/11).
Dani mengatakan helikopter Airbus dapat melayani berbagai misi termasuk transportasi, utilitas, pencarian, dan penyelamatan, layanan medis darurat, serta operasi kemanusiaan. “Saat ini Indonesia mengoperasikan armada pesawat angkut multiperan C295 yang populer dan dirakit secara lokal,” ujar Dani.
Dani mengatakan bahwa Indonesia juga telah memesan dua pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multi peran tanker dan angkut. Selain itu, terdapat juga empat aramda pesawat lainnya yang telah dipesan.
Airbus pimpin pasar helikopter Indonesia
Menurut Dani, Airbus saat ini merupakan pemimpin di pasar helikopter Indonesia. Saat ini, armada Airbus mencakup sepertiga dari total helikopter aktif di Indonesia. Helikopter buatan Airbus tersebut termasuk H225M memiliki multi peran seperti misi pencarian dan penyelamatan, serta pengiriman bantuan ketika terjadi bencana di Indonesia.
Dani memprediksi bahwa selanjutnya permintaan helikopter militer akan didorong oleh modernisasi armada untuk kebutuhan pelatihan, misi pencarian dan penyelamatan, dan keamanan maritim. Sementara itu, layanan evakuasi medis dan utilitas mendorong pertumbuhan helikopter di sektor para publik.
"Di sinilah helikopter Airbus yaitu H135, H145, dan H225 dapat memenuhi kebutuhan segmen militer Indonesia, sedangkan H125 dan H130 sagat cocok sekali untuk pekerjaan utilitas,” ujarnya.
Head of Asia-Pacific Airbus Helicopters, Vincent Dubrule, mengatakan armada C295 cukup populer. Hal ini dibuktikan dengan India yang telah memesan armada tersebut sebanyak 56 unit, “C295 ini sangat banyak dipesan, beberapa unit juga dibeli oleh beberapa negara seperti Bangladesh, Filipina, dan Thailand,” ujar Vincent.
Sebagai informasi, selain aset berupa pesawat, Airbus juga telah mendukung sektor antariksa Indonesia. Dukungan itu melalui kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk mendukung kemampuannya dalam penerimaan gambar satelit.
Sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia mengoperasikan pesawat Airbus, umumnya bertipe A320 dan A330. Pada 2020, Citilink mencatatkan jumlah kepemilikan paling banyak, yakni 53 unit, kemudian disusul Batik Air dengan 46 unit.
AirAsia dan Garuda Indonesia juga memiliki pesawat buatan perusahaan Eropa ini, masing-masing sebanyak 28 unit dan 27 unit yang aktif beroperasi. Sementara itu, Lion Air hanya menggunakan lima unit.