Laris Manis, Bahlil Temui 10 Investor per Hari Sepanjang B20 Summit
Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi investor di seluruh dunia. Hal itu tercermin dengan banyaknya perusahaan asing yang menjajaki investasi di Indonesia selama perhelatan B20 Summit Indonesia 2022.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa dirinya menemui banyak calon investor selama event tersebut. "Saya satu hari bisa temui 9-10 investor," ujarnya di sela Forum B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali (14/110.
Namun demikian, Bahlil belum mau merinci komitmen investasi yang sudah dicapai selama rangakaian G20 berakhir. Dia hanya mencontohkan sejumlah negara asal investor seperti Inggris dan Korea Selatan yang menawarkan komitmen dana investasi jumbo.
"Nanti kami beritahukan di hari terakhir G20 pada Rabu (16 November)," kata dia.
Investasi industri meningkat
Bahlil mengatakan, saat ini investasi Indonesia sudah bergerak dari sebelumnya lebih banyak ke sektor jasa menjadi ke sektor industri atau manufaktur. Menurut dia hal itu sudah tepat karena berarti Investasi sudah mengarah ke penciptaan nilai tambah sumber daya alam atau hilirisasi.
Dia mengatakan, sektor investasi saat ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu terbukti di mana saat pertumbuhan konsumsi turun, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,72% secara tahunan atau year-on-year .
"Itu berarti pertumbuhan ekonomi ditopang oleh investasi dan ekspor-impor. Di mana ekspor-impor pun tidak akan terjadi jika tidak ada investasi," ujarnya.
Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2022 mencapai Rp307,8 triliun. Realisasi investasi tersebut tumbuh 1,9% dibandingkan dengan realisasi investasi pada kuartal II-2022 (quarter-to-quarter/qtoq) atau tumbuh 42,1% dibandingkan kuartal III 2021.
Realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri yang menyumbang sebanyak 45,1% atau sebesar Rp138,9 triliun. Angka realisasi ini mengalami pertumbuhan 22,5% secara tahunan namun turun tipis 0,05% secara kuartalan.
Berikutnya, untuk Penanaman Modal Asing atau nilainya Rp168,9 triliun atau berkontribusi 54,9% dari total realisasi investasi. Perolehan ini mengalami pertumbuhan 63,6% secara yoy, dan naik 3,5% secara qtoq.