Populasi IKN Nusantara Diprediksi 1,9 Juta Orang pada 2045
Populasi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara ditaksir akan mencapai 1,7 juta - 1,9 juta orang pada 2045. Angka tersebut dinilai telah sesuai dengan kapasitas tampung IKN Nusantara saat itu.
Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan salah satu pertimbangan masyarakat untuk tinggal di suatu daerah adalah kenyamanan. Menurutnya, akan ada empat hal yang akan dipenuhi IKN Nusantara agar masyarakat mau tinggal di sana.
"Kami belajar dari pengalaman dua kolega saya dan jangan dibayangkan kota ini memakai standar 2025 atau 2030. Bayangkan kota ini dengan standar 2045," kata Bambang dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat (11/11).
Adapun, tiga hal yang dimaksud Bambang adalah fasilitas kesehatan yang terjangkau, fasilitas pendidikan untuk anak, fasilitas kebutuhan sehari-hari, dan branding perkotaan.
Di samping itu, Bambang mencatat pembangunan IKN Nusantara akan dibangun berdasarkan lima prinsip. Prinsip pertama adalah hijau. Menurutnya, IKN Nusantara akan dibangun dengan tujuan melawan perubahan iklim.
"Saya mau memberitahukan, bahwa IKN Nusantara menjadi kota pertama yang diluncurkan di COP 27 dan memberikan angka Locally Determined Contribution," kata Bambang.
Sebagai informasi, Climate Change Conference atau COP 27 yang diadakan pada bulan ini digelar di Mesir. Secara umum, COP adalah konferensi yang dihadiri delegasi dari seluruh dunia untuk membicarakan langkah dalam melawan perubahan iklim.
Prinsip kedua dalam pembangunan IKN Nusantara adalah smart city. Bambang menjelaskan kota pintar yang akan diterapkan dalam IKN nusantara adalah kota yang efisien dan mempermudah masyarakatnya.
Ketiga, yaitu prinsip ketangguhan. Prinsip ini merupakan hasil pembelajaran saat Pandemi Covid-19 menyerang. Bambang menyebutkan ketangguhan yang akan dimiliki IKN Nusantara adalah dalam aspek ekonomi, perubahan iklim, kesehatan, dan perlindungan.
Keempat, inklusif. Bambang menjelaskan IKN Nusantara akan menjadi kota untuk semua kelompok. Salah satu langkah yang dilakukan adalah meningkatkan keahlian dan mengadakan pelatihan bagi warga lokal tempa IKN Nusantara berdiri nantinya.
"Terakhir, keberlanjutan. IKN Nusantara akan menentukan arah masa depan kota metropolitan di Indonesia," kata Bambang.
Dengan implementasi kelima prinsip tersebut, Bambang mengatakan salah satu bentuk konkretnya adalah pembangunan jalur pejalan kaki Titian Warga. Menurutnya, jalur pejalan kaki tersebut akan menghubungkan seluruh sudut IKN Nusantara dan tidak terputus.
Bambang menilai berjalan kaki adalah aktivitas terbaik di kawasan kota. Namun demikian, Bambang juga menyiapkan transportasi umum pintar di IKN Nusantara.
Pemerintah menargetkan agar kontribusi transportasi umum pada mobilitas masyarakat IKN Nusantara mencapai 80%. Selain itu, masyarakat ditargetkan sampai ke titik tujuannya paling lama 10 menit jika masih berada di dalam IKN Nusantara.