Mendag Zulhas Blusukan ke Pasar, Temukan Harga Kedelai Masih Mahal
Menteri Perdagangan, Zulikifli Hasan, dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memantau harga bahan pokok jelang perayaan natal di pasar tradisional dan modern di Bogor, Jumat (22/12). Dalam pantauan tersebut ditemukan bahwa harga kedelai masih melambung tinggi.
Zulkifli mengatakan bahwa stok bahan poko mencukupi. Harga bahan pokok pun cukup stabil meskipun sebelumnya sempat naik. Pemerintah tengah berupaya menjaga stok, khususnya untuk persiapan menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru.
“Kita memang intens meninjau harga karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Hari ini kita ke Superindo, di sini harganya gak tawar-tawar ya, harganya sudah pasti. Semua sesuai dengan yang ditentukan pemerintah,” ujar Zulhas.
Zulhas membeberkan harga gula saat ini di Superindo Bogor mencapai Rp 13.500 per kilogram (kg), telur mencapai Rp 22.000 per kg, minyak goreng mencapai Rp 14.000 per kg, sedangkan untuk harga daging mencapai Rp 130.000 per kg, bawang merah dan putih berkisar Rp 30.000 per kg, dan ayam berkisar Rp 33.000-35.000 per kg.
Selain itu, harga beras medium bulog memiliki Harga Eceran Tertinggi atau HET sebesar Rp 9.450 per kg, “Jadi sampai disini kita lihat harga stabil, dan memang data dari BPS kan inflasi kita turun dari 5,7% sekarang menjadi 5,4%. Artinya ada beberapa barang pokok yang harganya turun,” ujar Zulhas.
Kedelai Naik
Namun demikian, dia mengatakan bahwa harga kedelai saat ini masih merangkak naik. Zulhas menyampaikan permintaan maafnya karena impor kedelai tertunda hingga Januari 2023. Padahl, sebelumnya dinyatakan bahwa impor kedelai akan tiba pada Desember 2022.
“Memang ada beberapa yang naik seperti kedelai. Kedelai itu saya sudah ngomong di mana mana dan saya minta maaf karena kedelai itu seharusnya datang Desember, tapi ternyata di undur lagi ke Januari 2023,” ujar Zulhas
Sementara itu, dia mengatakan, bahwa harga kedelai dunia sudah turun harga. Dia memperkirakan harga kedelai dunia jika dirupiahkan sebesar Rp 8.000 per kg.
“Jadi kalo Bulog impor sampai disini mestinya bisa sampai Rp 10.500 per kg. Tapi biasalah ada kendala tapi mudah-mudahan januari bisa sampai sini. Sekarang kedelai memang lagi mahal antara Rp 13.000-14.000 per kg,” ujarnya.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton diperkirakan tiba akhir bulan ini. Impor kedelai tersebut berasal dari Amerika Serikat. Dia mengatakan, sudah menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Proses impor tersebut diperkirakan membutuhkan waktu 45 hari.
Amerika Serikat (AS) merupakan pemasok utama impor kedelai Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, impor kedelai dari AS mencapai 1,37 juta ton senilai US$955,3 juta sepanjang periode Januari-Agustus 2022.
Volume impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut porsinya mencapai 81,72% dari total impor gandum nasional seberat 1,68 juta ton sepanjang Januari-Agustus tahun ini.