Tips Tekan Biaya Umrah yang Meroket karena Tarif Hotel Mekah Naik 300%
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia atau AMPHURI biaya umrah saat ini naik karena harga hotel di Mekah dan Madinah melonjak hingga 300%. Kenaikan tarif hotel tersebut disebabkan karea membludaknya jamaah di seluruh dunia untuk umrah setelah Covid-29 mereda.
Sekretaris Jenderal AMPHURI, Farid Aljawi, mengatakan bahwa pengelola travel umrah saat ini kesulitan untuk memesan kamar hotel di Mekah dan Madinah. Banyak kamar hotel yang telah habis terjual.
“Jadi saat ini kejadian di lapangan harga hotel naik hingga 300%, nah ini dimulai sejak kita booking kemarin di bulan September karena pembookingan untuk bulan November, Desember, Januari kita sudah mulai di bulan September. Nah di bulan September kita booking itu tidak ada kamar. Habis semuanya,” ujar Farid kepada Katadata.co.id, pada Rabu (4/1).
Tarif hotel yang melambung tinggi tersebut akan berdampak pada biaya umrah yang dibebankan pada konsumen. Farid pun memberikan solusi bagi jamaah agar calon jamaah bisa menekan biaya umrah yang dikeluarkan.
Berikut tiga tips menekan biaya umrah:
1. Turunkan atau downgrade kelas hotel
Farid meyarankan pada agent travel umrah untuk melakukan komunikasi dengan jamaah mengenai harga hotel yang naik. Salah satu cara untuk mempertahankan biaya umrah adalah dengan menurunkan kelas hotel yang sebelumnya dipilih.
"Tapi kami tekankan bahwa ini harus sesuai kesepakatan dengan jamaah," ujarnya.
2. Mengubah tanggal keberangkatan
Menurut Farid, saat ini umra memang sedang masuk peak season. Salah satu faktornya adalah karena bertepatan dengan liburan anak sekolah. Selain itu, sejumlah negara mulai melonggarakan kebijakan Covid-19 saat ini seperti India dan Pakistan.
Dia memprediksi jumah jamaah umrah akan melandai di pertengahan atau akhir Februari 2023. Dengan demikian, tarif hotel pun kemungkinan akan turun.
Jumlah jamaah umrah Indonesia pada kalender 1439 Hijriyah atau 2018-2019 sebanyak 974,7 ribu. Angka ini meningkat dari 1435 Hijriyah (2017-2018) yang sebanyak 598,1 ribu.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi periode 31 Agustus hingga 20 Desember 2019 telah mengeluarkan visa umrah sebanyak 2.371.441 visa umrah. Jemaah asal Indonesia menempati urutan tertinggi kedua dengan jumlah 443.879 visa.