Luhut Laporkan Ekspor Nikel Capai Rp 506 T pada 2022 Berkat Hilirisasi

Muhamad Fajar Riyandanu
27 Januari 2023, 18:59
hilirisasi nikel, luhut, ekspor nikel
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Indonesia terus meraup hasil positif dari hilirisasi nikel. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan ekspor produk hilirisasi nikel sepanjang 2022 mencapai US$ 33,81 miliar atau sekira Rp 506,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.975 per dolar AS).

Produk hilir nikel yang dimaksud yakni nickel pig iron (NPI), nickle matte, mixed hydroxide precipitate (MHP) hingga produk olahan lanjutan besi dan baja. Luhut menyebut kemajuan ekspor produk olahan nikel tak hanya berhenti pada produk setengah jadi tersebut melainkan juga meluas ke produk lanjutan seperti besi dan baja.

"Tidak hanya mengandalkan komoditas hilir nikel, tapi di samping itu tadi ada besi dan baja," kata Luhut saat menjadi pembicara di agenda Saratoga Invesment Summit 2023 pada Kamis (26/1).

Dalam paparannya, besaran ekspor produk hilir nikel tahun 2022 lebih tinggi 52,22% dari tahun sebelumnya senilai US$ 22,21 miliar. Adapun nilai ekspor produk olahan nikel terbesar disumbang oleh komoditas besi dan baja dengan jumlah US$ 14,34 miliar.

Berikutnya NPI senilai US$ 13,50 miliar, nickle matte US$ 3,76 miliar dan MHP US$ 2,19 miliar. "Dari situ sudah terlihat angkanya, bisa banyak lagi kalau kita mau masuk pada turunannya sampai pada lithium baterai," ujar Luhut.

Produk hilir nikel berupa NPI, dan nickel matte merupakan hasil olahan bijih nikel saprolite kadar tinggi 1,5% hingga 3% yang dimurnikan di smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Komoditas besi dan baja anti karat merupakan hasil produk lanjutan dari NPI dan nickel matte. Sementara MHP merupakan hasil pemurnian bijih nikel limonite kadar rendah 0,8%-1,5% yang diolah di smelter sistem High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya melesat empat kali lipat pada 2022 lalu. Volume ekspor nikel dan barang daripadanya, kode HS75, naik 367% sepanjang 2022 atau mencapai 778,4 ribu ton.

Capaian ini merupakan rekor tertinggi setidaknya dalam 13 tahun terakhir. Adapun peningkatan signifikan terjadi sejak pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel.

Seiring dengan keberhasilan hilirisasi nikel, pemerintah mencoba untuk menduplikasinya ke komoditas mineral lainnya seperti tembaga, bauksit, dan timah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2022 mengumumkan akan menyetop ekspor bauksit mulai 2023. Sama halnya dengan tembaga pada pertengahan tahun ini.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...