Naik 38,09%, PUPR Akan Bangun 5.347 Unit Rumah Susun di 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan tengah mendorong kepemilikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan bahwa Ditjen Perumahan Kementerian PUPR pada tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,02 triliun untuk pembangunan rumah susun sebanyak 5.347 unit, termasuk alokasi anggaran kegiatan multi years contract (MYC) 2022-2023.
Kemudian juga terdapat program OPOR atau optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi sebanyak 59 tower dan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyak 22 tower.
Untuk rumah susun, capaiannya pada tahun 2022 sebanyak capaian 3.872 unit dari target 3.998 unit atau sebesar 99,84%. Sehingga untuk pembangun rumah susun di tahun ini mengalami kenaikan 1.475 unit atau 38,09% dari realisasi tahun lalu.
Selanjutnya pembangunan rumah swadaya, pada tahun 2022 realisasi capaian sebesar 99,80% atau sebanyak 185.802 unit dari target 186.172 unit. Sedangkan untuk tahun 2023 ini, pembangunan rumah swadaya dialokasikan senilai Rp 3,194 triliun melalui skema program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya BSPS untuk 145.000 unit, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE).
Adapun kenaikan bantuan prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) sebagai upaya untuk membantu pelaku pembangunan perumahan dalam membangun rumah MBR.
“Pada tahun anggaran 2023, bantuan PSU untuk rumah umum senilai Rp 383 miliar. Sedangkan pembangunan PSU perumahan MBR sebanyak 27.825 unit,” ujar Iwan melalui keterangan resmi, yang dikutip Jumat (27/1).
Iwan mengatakan, adapun untuk anggaran penyaluran bantuan pembangunan PSU rumah umum senilai Rp 169 miliar dengan capaian sebanyak 20.757 unit atau melebihi target 101,01% dari 20.550 unit.
Program penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah selanjutnya pembangunan rumah khusus. Pada tahun anggaran 2023, pembangunan rumah khusus dialokasikan senilai Rp 0,891 triliun untuk pembangunan 3.362 unit.
Pembangunan tersebut sudah termasuk loan CSRRP, kegiatan OPOR sebanyak 360 unit dan pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN (MYC 2022-2024).
“Untuk tahun 2022, anggaran pembangunan rumah khusus sebesar Rp 1,145 triliun untuk membangun 5.770 unit dengan capaian 4.359 unit," ujarnya.