Minyakita Langka, Mendag Minta Produsen Naikkan Suplai 50%
Kementerian Perdagangan meminta perusahaan kelapa sawit meningkatkan tambahan suplai minyakita sebanyak 450 ribu ton per bulan atau 150% dari alokasi Domestic Market Obligation atau DMO bulanan sebesar 300 ribu ton. Penambahan suplai minyak goreng subsidi tersebut akan berlangsung selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, hal tersebut merupakan upaya agar kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat dapat tercukupi jelang Ramadhan dan lebaran. Konsumsi minyak goreng biasanya meningkat pada periode tersebut.
“Terjadi peningkatan sebesar 50% dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300 ribu ton per bulan,” ujar Zulhas dalam keterangan resmi, yang dikutip pada Senin (30/1).
Menurut Zulhas, produsen migor juga telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pasokan DMO migor di dalam negeri. Para pelaku usaha juga melaporkan realisasinya di hari Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri.
“Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET diimplementasikan dengan baik,” ujar Zulhas.
Dia juga akan memastikan kecukupan suplai migor ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia. Dia memastikan pendistribusian serta pemenuhan sesuai dengan harga eceran tertinggi atau HET dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian migor, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” kata Zulhas.
Sebagai informasi, HET migor di tingkat konsumen sebesar Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan rakyat Minyakita. Sedangkan untuk minyak goreng curah HET nya mencapai Rp15.500/kg.
Pada 27 Januari 2023, rata-rata harga eceran minyak goreng yaitu, curah sebesar Rp14.700 per liter, naik 3,52% dan kemasan merek Minyakita sebesar Rp14.700 per liter, naik 5% dibandingkan dengan bulan Desember 2022. Harga tersebut telah melampaui HET yang ditetapkan sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Minyakita Langka
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi mengatakan bahwa harga Minyakita di sejumlah daerah tembus Rp 16 ribu per liter, jauh di atas HET Rp 14 ribu per liter.
Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon mengatakan, saat ini minyak goreng subsidi merek Minyakita mulai sulit ditemukan. Bila pun mendapatinya, harga Minyakita sudah jauh di atas HET.
"Minyak goreng subsidi di lapangan sudah langka. Kalaupun ada itupun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET, " kata Ahmad Choirul Furqon dalam keterangan tertulis, Senin (30/1).
Berdasarkan catatan Ikappi, harga Minyakita di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencapai Rp 16 ribu per liter. Furqon menilai kondisi ini mengkhawatirkan karena terjadi dua bulan menjelang Bulan Ramadhan. Biasanya, konsumsi masyarakat ketika itu meningkat.
Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023.