Makin Meroket, Harga Beras Medium di Jakarta Tembus Rp 13.000 per Kg

Nadya Zahira
3 Februari 2023, 18:33
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Calon pembeli melihat berbagai jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Harga beras terus merangkak naik hingga jauh di atas harga eceran tertinggi atau HET. Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa beras juga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi sebesar 2,34% pada Januari ini.

Berdasarkan Pantauan Katadata.co.id di Pasar Tradisional Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Jumat (3/2),  harga beras medium mencapai Rp 13.000 per kg. Padahal, Kementerian Perdagangan menetapkan Harga Eceran Tertinggi beras medium Rp 9.450 per kg.

Harga beras tersebut naik tajam dibandingkan dua pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 10.500 per kg. Sementara beras kualitas bawah mencapai Rp 9.500 per kg, naik dari bulan sebelumnya Rp. 8.000 per kg.

Beras premium juga ikut naik hingga menca[ai Rp 14.000 per kg. Angka tersebut melonjak dibandingkan pada dua minggu sebelum nya yang hanya mencapai Rp 11.000 per kg.

Pedagang Beras, Muhammad Ridwan mengatakan kenaikan harga beras sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Namun dia tidak mengetahui alasan yang pasti atas kenaikan harga beras tersebut. Dia meminta kepada pemerintah untuk bisa mengupayakan agar harga beras turun. 

“Mudah-mudahan pemerintah bisa segera menurunkan harga beras, agar tidak sepi pembeli. Saya juga kaget harganya bisa semahal ini,” ujar Ridwan di Pasar Pondok Labu, Jakarta pada Jumat (3/2).

Musim Paceklik

Sementara itu, mengutip data hargapangan.id yang dirilis Bank Indonesia, harga rata-rata nasional beras premium I mencapai Rp 13.700 per kg pada Jumat (3/2). Harga tersebut naik dibandingkan periode yang sama bulan lalu mencapai Rp 13.500 per kg.

Sedangkan untuk harga rata-rata nasional beras medium I mencapai Rp 12.550 per kg pada Jumat (3/2). Harga tersebut naik dibandingkan periode yang sama bulan lalu mencapai 12.400 per kg. Kemudian untuk harga rata-rata nasional beras bawah I mencapai Rp 11.200. Harga tersebut naik dibandingkan periode yang sama bulan lalu mencapai Rp 11.000 per kg.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia atau Perpadi, Sutarto Alimoeso mengatakan harga beras melonjak naik akibat adanya musim paceklik yang biasa terjadi pada Januari hingga Februari. Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah untuk lebih intensif melakukan operasi pasar guna merendamkan lonjakan harga beras saat ini.

“Paceklik terberat itu memang sekitar bulan Januari dan Februari ini. Jadi pada saat inilah pentingnya pemerintah hadir dalam arti harus betul-betul intensif melakukan operasi pasar,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (3/2).

Dia mengatakan, situasi seperti ini jelas menyusahkan banyak masyarakat. Dengan begitu menurutnya pemerintah harus betul-betul mengisi stok beras ke daerah-daerah yang masih kekurangan seperti DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Indonesia bagian Timur, melalui operasi pasar.

Selain itu, dia mengatakan bahwa pemerintah harus segera mengeluarkan dan menentukan dengan bijak terkait Harga Pokok Penjualan atau HPP, “Jangan mengatakan bahwa pemerintah akan beli dengan harga berapapun, orang lain akan berspekulasi,” kata dia.

United States Department of Agriculture atau USDA memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton MT pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT atau 2,29% dari musim 2021/2022.

Pada musim ini Tiongkok menjadi negara penghasil beras terbesar, yaitu 147 juta MT.  Adapun Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...