Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 125-250 Ribu Diyakini Akan Laris
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga optimistis bahwa Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung yang ditawarkan seharga Rp 125 ribu hingga Rp 250 ribu akan diserbu masyarakat.
"Argo Parahyangan (tipe panoramic) Rp 350 ribu saja laku, bagaimana sama kereta cepat?," katanya dalam acara temu wartawan bersama Staf Khusus III BUMN, Jumat (3/2).
Dirinya menyebut kereta cepat akan diminati masyarakat karena dengan harga Rp 125 ribu hingga Rp 250 ribu namun waktu yang ditempuh hanya 30 menit. "Kita kalau naik kereta parahyangan kan tiga jam perjalanan. Nah 30 menit ini sudah sampai Padalarang. Nikmat banget," katanya.
Sebelumnya kata Arya, juga banyak pihak yang pernah pesimis bahwa Kereta Api Argo Parahyangan tipe panoramic tidak akan laku karena harga yang dipasang dinilai cukup mahal Rp 350 ribu. Namun ternyata hasilnya justru tiket kereta api panoramic tersebut laku di pasaran.
PT Kereta Api Indonesia menargetkan pengujian dinamis Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB dilakukan pada November 2022. Perusahaan pelat merah itu juga membocorkan tarif KCJB yang terbagi menjadi tiga kelas.
Satu rangkaian KCJB terdiri dari delapan kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan. Adapun kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan.
Jenis kereta yang akan digunakan sebagai KCJB adalah KCI400AF yang dirancang dengan identitas Indonesia. Desain KCI 400AF terinspirasi dari Komodo dengan warna dominan merah dan putih. Sementara kursi penumpang akan dihias dengan motif mega mendung khas Cirebon.
Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung atau sebaliknya yaitu 36-45 menit.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk bertransportasi dengan cepat dan selamat. KCJB juga diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia,” kata Joni.