Angkutan Barang KAI Naik 15%, Paling Banyak Angkut Batu Bara
PT Kereta Api Indonesia atau KAI menargetkan dapat mengangkut 63 juta ton pada tahun ini atau naik 8% dibandingkan 2022. KAI juga menargetkan peningkatan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan KAI mengangkut sebanyak 58.006.880 ton barang (unaudited) pada 2022. Jumlah ini meningkat 15% dibandingkan 2021 sebanyak 50.261.778 ton barang.
“Angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap saat kondisi pandemi melandai," ujar Joni melalui keterangan resmi, yang dikutip pada Jumat (24/2).
Komoditas yang paling banyak diangkut yakni batu bara, bertambah 7 juta ton atau naik 18% dari 38,3 juta ton menjadi 45,4 juta ton. Peningkatan juga terdapat pada angkutan peti kemas sebesar 716 ribu ton atau naik 17% dari 4,1 juta ton menjadi 4,8 juta ton. Tren positif pun terjadi pada komoditi lain seperti BBM, semen, retail, dan lainnya.
Selain itu, Joni mengatakan bahwa KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan q pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
“Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer," ujarnya.
Satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik sebanyak 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Sehingga jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.
Joni mengatakan meningkatnya angkutan barang KAI pada 2022 antara lain didorong oleh adanya penambahan gerbong barang serta perjalanan kereta api barang.
Ke depan, KAI akan terus mengembangkan sarana dan prasarana angkutan barang dan mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru untuk mencapai target volume sebesar 105 juta ton pada 2027.
KAI juga akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Adapun di bidang teknologi informasi, KAI terus mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.