Susi Pudjiastuti: Banyak Pilot Ketakutan Pasca Penyanderaan di Papua

Nadya Zahira
1 Maret 2023, 13:04
Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti menyampaikan keterangan terkait pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023). Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan pe
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti menyampaikan keterangan terkait pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023). Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan penyanderaan pilot Susi Air yang berdampak kepada terhentinya 40 persen operasional penerbangan di Papua dan berharap kelompok penyandera bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air di Papua menyebabkan banyak pilot yang ketakutan untuk melakukan penerbangan di wilayah tersebut. Perasaan tidak aman tersebut tidak hanya dialami oleh pilot Susi Air, namun juga maskapai penerbangan perintis lainnya.

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan bahwa banyak pilot yang tidak percaya diri setelah penyanderaan Philips Max Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.

"Confident di antara pilot-pilot kita tidak memungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah pegunungan.," ujar Susi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/1).

Kondisi tersebut menyebabkan 70% operasional penerbangan porter  yang beroperasi di pegunungan menjadi terhenti. Hal ini berdampak pada terganggunya distribusi kebutuhan pokok pasokan logistik di wilayah Papua.

 Susi mengatakan, mobilisasi dan distribusi bahan pokok masyarakat Papua yang tinggal di pegunungan harus dibantu melalui pesawat domestik perintis seperti yang dimiliki oleh Susi Air.

"Kalau ada yang sakit jadi tidak bisa berobat, makanan juga semakin berkurang. Sebanyak  70% dari penerbangan flight kurang lebih 20-25 flight, porter bisa mengangkut 7 orang, barang 900 kilogram itu hitungan realnya," ujarnya.

Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan bahwa pilot mengalami keraguan dan masalah percaya diri sejak insiden tersebut. Hal itu tidak hanya dialami pilot Susi Air, namun juga pilot penerbangan perintis lainnya.

"Tantangannya jika berdiam di Papua, apakah nanti juga akan mengalami hal yang sama? Jadi demoralisasi itu terjadi di pilot," katanya.

Maskapai perintis adalah penyedia jasa transportasi udara yang menjangkau daerah tertinggal, terpencil, dan terluar. Saat ini Indonesia memiliki lima maskapai perintis, yakni Susi Air, Mimika Air, SAM Air, Reven Global Airtranspor, dan Dimonim Air.

Susi Air memiliki jumlah armada terbesar, yakni 21 armada, sehingga ia juga menjadi maskapai dengan kontrak penerbangan perintis terbanyak. Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ini tercatat memegang 79,47% kontrak angkutan udara penumpang perintis di Indonesia pada 2022.

Sementara Mimika Air memiliki 7,2% kontrak, SAM Air memiliki 6,4%, Reven Global Airtranspor 4,09%, dan Dimonim Air 2,84%.




Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...