Pemindahan Depo Pertamina Plumpang Dinilai Solusi Tepat, Ini Alasannya

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Maret 2023, 08:02
Depo Pertamina Plumpang
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Sejumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina memilah baju layak pakai yang diberikan di Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan akan merelokasi depo bahan bakar minyak (BBM) Plumpang. Relokasi dilakukan seiring dengan terjadinya kebakaran pipa BBM yang menewaskan 19 orang pada Jumat (6/3) malam.

Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi  menilai pemindahan Depo merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Menurut Fahmy, kebakaran di Depo Plumpang yang terjadi untuk kedua kali setelah sebelumnya mengalami bencana serupa pada 2009 lalu mengindikasikan bahwa sistem keamanan berjalan sangat buruk.

"Dalam kondisi ini, opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang tepat," kata Fahmy lewat pesan singkat pada Senin (6/3).

Pemindahan Depo BBM dinilai bisa diputuskan secara cepat oleh Direksi Pertamina. Sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak seperti Pertamina, Pemerintah Daerah DKI, dan Warga.

Fahmy juga menganggap lokasi Depo Pertamina Plumpang saat ini sudah tidak layak lantaran berada di tengah kawasan penduduk padat. Selain itu, tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa. Pendistribusian BBM dari kilang ke Depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk, sehingga saat pipa terbakar, api akan merambat cepat dan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajukan dua solusi untuk menggeser lokasi Depo Pertamina atau merelokasi warga yang tinggal di rumah yang berdekatan dengan tembok pembatas milik Depo Pertamina Plumpang. Pada putusannya, Kementerian BUMN menyatakan akan merelokasi depo Pertamina ke pinggir pantai. 

"Kami akan koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2 setengah tahun. Masih ada waktu tiga tahun setengah," kata Erick kepada wartawan, Senin (6/3). 

Belum diketahui secara pasti lokasi lahan Pelindo mana yang akan ditunjuk. Tapi, Erick menyebut rencana ini sebagai salah satu perlindungan kepada masyarakat sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Ia kemudian meminta dukungan kepada pemerintah setempat dan masyarakat.  

Agar tidak mengulang hal yang sama, Erick menyampaikan pihaknya akan membuat wilayah aman di sekitar kilang milik Pertamina. Tidak hanya di depo Plumpang, wilayah aman akan dibuat di Balongan dan Semarang.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...