Tesla Buka Kantor di Malaysia, Bagaimana dengan Indonesia?
Pemerintah Malaysia mengatakan produsen kendaraan listrik Tesla akan membuka kantor di negaranya. Perusahaan milik Elon Musk tersebut akan membangun jaringan stasiun pengisian daya untuk mobilnya.
"Permohonan Tesla untuk mengimpor kendaraan listrik bertenaga baterai ke Malaysia telah disetujui. Perusahaan juga akan membuka showroom dan pusat layanan," kata kementerian perdagangan Malaysia dikutip dari Reuters, Selasa (14/3).
Kehadiran perusahaan AS di Malaysia diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja terampil dan meningkatkan partisipasi perusahaan lokal dalam ekosistem Tesla. Namun demikian, belum ada kepastian kapan Tesla membuka kantor di negeri tetangga Indonesia tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Tesla belum memberikan tanggapan mengenai pembukaan kantor di Malaysia.
Bagaimana dengan Indonesia?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan akan melanjutkan negosiasi dengan produsen kendaraan listrik global setelah mengumumkan bantuan insentif kendaraan listrik. Menurut Luhut, saat ini Indonesia sedang dalam negosiasi tahap akhir dengan Tesla dan juga BYD.
“Ini sangat penting karena sejujurnya kami sedang menyelesaikan negosiasi dengan dua korporasi besar global,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (7/3).
Dia berharap insentif kendaraan listrik akan membuat posisi Indonesia jauh lebih kuat. Sebagai informasi, pemerintah akan memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik baterai mulai 20 Maret 2023.
Bantuan tersebut terdiri dari Rp7 juta per unit untuk pembelian 200 ribu unit sepeda motor listrik baru dan Rp7 juta per unit untuk konversi 50 ribu sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.
Pemberian insentif pembelian kendaraan listrik diharapkan dapat mendorong investor untuk mengembangkan industri EV di Tanah Air.
Luhut yakin Tesla masih tertarik membangun pabrik di Asia Tenggara. Meski perseroan membangun pabrik perakitan baru di Meksiko pada Februari lalu, bukan berarti peluang membangun pabrik di Asia Tenggara tertutup.
"Meksiko adalah halaman belakang Amerika, jadi tentu saja mereka akan membangun pabrik di sana," katanya.
Perusahaan milik Elon Musk itu disebut berencana membangun pabrik dengan kapasitas produksi satu juta mobil per tahun di Asia Tenggara, ujarnya. Namun, tidak jelas negara mana yang akan dipilih Tesla untuk membangun pabriknya.
Tesla mencetak rekor pengiriman mobil listrik terbanyak pada 2022. "Pada 2022 pengiriman kendaraan tumbuh 40% (yoy) menjadi 1,31 juta unit, sedangkan produksi kendaraan tumbuh 47% (yoy) menjadi 1,37 juta unit," kata manajemen Tesla dalam siaran persnya, Senin (2/1/2023).