Bahlil: Ada Negara Tetangga Coba Sabotase Investasi LG di Indonesia

Nadya Zahira
15 Maret 2023, 19:41
Bahlil Lahadalia di acara Kadin Net Zero Summit 2022. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) melalui Kadin Net Zero Hub menyelenggarakan Net Zero Summit 2022 di Bali (11/11/2022).
Katadata / Wahyu Dwi Jayanto
Bahlil Lahadalia di acara Kadin Net Zero Summit 2022. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) melalui Kadin Net Zero Hub menyelenggarakan Net Zero Summit 2022 di Bali (11/11/2022).

Perusahaan LG Energy Solution berinvestasi di Indonesia senilai US$ 98 miliar atau setara Rp 142 triliun. Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengatakan sebelumnya ada negara tetangga yang sempat mencoba menyabotase rencana investasi tersebut.

"LG itu investasinya 9,8 miliar dolar AS, atau setara Rp 142 triliun yang kemarin kita dorong. Pertamanya itu kita sempat disabotase oleh negara lain," kata Bahlil di Jakarta, rabu (15/3).

Dia mengatakan, negara tersebut berupaya mengajak LG untuk berinvestasi di negaranya setelah tahu bahwa perusahaan asal Korea Selatan tersebut akan membangun pabrik di Indonesia. Mereka bahkan menawarkan iming-iming akan diberikan cashback sebesar 300%. 

"Tujuannya apa? Agar produksi battery cell itu made in negara mereka dan negara kita hanya mau diambil bahan bakunya saja," ujarnya.

Bahlil enggan untuk mengungkapkan nama negara yang dimaksud secara jelas. Namun dirinya memberikan ciri-ciri yakni, negara itu terletak dekat dengan Indonesia dan kerap mengambil produk dari negara lain untuk dijual kembali dengan label negara tersebut.

"Tidak jauh-jauh dari negara kita. Yang jelas, negara itu sering mengambil produk negara lain, tapi setelah itu diekspor made in negaranya sendiri," ujarnya.

Bahlil mengatakan, hingga saat ini negara tersebut tidak berhasil untuk membuat LG gagal berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki strategi dalam melawan sabotase yang dilakukan oleh negara itu.

"Alhasil Indonesia berhasil mempertahankan rencana LG berinvestasi di Indonesia sampai akhirnya terealisasi," kata Bahlil.

Dia menuturkan, bahkan LG saat ini sudah mulai produksi battery cell pertama di Asia Tenggara. Sehingga pada 2024 awal, Indonesia ditargetkan sudah bisa menghasilkan produk battery cell untuk baterai mobil listrik.

Sebagai informasi, LG Energy Solution bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara berencana membangun industri sel baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan pertambangan, peleburan, pemurnian, serta industri prekursor dan katoda.

Bahlil mengatakan, terdapat sejumlah negara yang tidak ingin jika Indonesia menjadi negara maju. Hal itu termasuk dalam mendorong hilirisasi industri seperti pembuatan baterai kendaraan listrik.

Selain LG, Foxconn dan CATL juga melakukan investasi baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...