Pelatihan Kemenkop UKM Dorong Kemajuan Bisnis Mikro, Kecil, & Menengah
Program Pelatihan dan Pendampingan Sumber Daya Manusia menjadi satu dari empat program gagasan Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM). Program itu digelar untuk mendorong peningkatan kualitas produk dan perluasan pasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Program tersebut diikuti oleh pelaku UMKM yang berusia minimal 18 tahun. Bidang usaha yang ditekuni peserta cukup beragam, seperti usaha kuliner, industri kreatif, farmasi, otomotif, dan teknologi. Dalam program ini para peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Kemenkop UKM.
Survei yang digelar Katadata Insight Center menemukan bahwa 91,7 persen peserta merasa puas dengan pelatihan dan pendampingan dari Kemenkop UKM. Terhadap program ini, rata-rata nilai yang diberikan peserta berada pada angka 8,18.
Peserta program merasa mendapat pengetahuan tentang ekspor, pemasaran digital, dan keterampilan yang dibutuhkan. Informasi tersebut berguna untuk mendorong ekspor dari UMKM, sekaligus meningkatkan antusiasme peserta ketika mengikuti pelatihan dan pendampingan.
Peserta program juga merasa memiliki kompetensi yang mumpuni, sehingga dapat membantu pelaku UMKM lainnya untuk berkembang.
Kegiatan turunan yang paling diminati oleh peserta adalah SMEXCELLENCE dan sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Bicara benefit, 88,5 persen peserta mengungkapkan program pelatihan dan pendampingan yang mereka ikuti telah membawa dampak positif. Para peserta memberi rata-rata nilai 7,86 poin terkait dampak program ini terhadap usaha mereka.
Dampak positif yang paling dirasakan peserta adalah bertambahnya relasi bisnis (82,4 persen) dan peningkatan omzet usaha (75,2 persen). Peningkatan omzet yang dirasakan berkisar antara 10 persen hingga 25 persen.
“Mengikuti program SMEXCELLENCE mempertemukan saya dengan banyak pengusaha lainnya. Sehingga, orang-orang yang mengetahui produk saya semakin banyak dan menjadi sarana promosi tanpa biaya,” tutur I Ketut Widiana, peserta Program SMEXCELLENCE di Kabupaten Gianyar, Bali.
Hal senada disampaikan oleh peserta lain. Deny, peserta dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendapatkan partner untuk memenuhi permintaan ekspor. Sementara Sitti, peserta dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat kesempatan promosi. “Saya mendapatkan tawaran untuk mengikuti pameran di Grand Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, para peserta menuturkan bahwa materi pelatihan dan pendampingan yang diberikan Kemenkop UKM lengkap dan jelas. Hal ini membantu peserta untuk memperluas jaringan usaha dan promosi produk.
Untuk memperkuat relasi, mereka yang terdaftar sebagai peserta akan dibuatkan grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi selama program berlangsung. Kelebihan lainnya adalah para peserta mengaku mendapat banyak masukan terkait produk yang mereka pasarkan.
Meski begitu, program pelatihan dan pendampingan dari Kemenkop UKM bukan tanpa cela. Beberapa hal yang disoroti adalah perlunya keberlanjutan program, pemberian arahan, dan pendampingan lebih lanjut bagi para peserta. Khususnya, peserta yang berorientasi untuk bersaing di pasar global.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan program tersebut adalah ketimpangan jumlah peserta dan mentor. Hal ini membuat suasana pelatihan kurang kondusif.