Bedak Bayinya Picu Kanker, Johnson & Johnson Setuju Bayar Rp 133 T

Tia Dwitiani Komalasari
10 April 2023, 11:25
Ilustrasi. Bedak bayi berbasis talc (talek) merek Johnson & Johnson diduga mengandung asbes yang dapat memicu kanker ovarium.
johnsonsbaby.com
Ilustrasi. Bedak bayi berbasis talc (talek) merek Johnson & Johnson diduga mengandung asbes yang dapat memicu kanker ovarium.

Johnson & Johnson setuju untuk membayar ganti rugi US$ 8,9 miliar atau sekitar Rp 133 triliun untuk menyelesaikan puluhan ribu tuntutan hukum yang menyatakan bahwa bedak bayi dan produk lainnya dari merek tersebut menyebabkan kanker. Jumlah itu lebih besar dari tawaran awal Johnson & Johnson atau J&J sebesar US$ 2 miliar atau US$ 30 triliun.

Namun demikian, J&J bersikukuh bahwa produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker.  Perusahaan menyatakan bahwa  ganti rugi tersebut dilakukan untuk memuluskan langkah perusahaan dalam mengajukan permohonan pailit untuk kedua kalinya.

Permohonan ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya sempat ditolak oleh pengadilan Amerika Serikat. Pegajuan pailit dilakukan oleh anak perusahaan J&J, LTL Management.

"Pengajuan pailit bertujuan untuk menyajikan rencana reorganisasi yang berisi penyelesaian yang diusulkan kepada hakim paling cepat 14 Mei," kata anak perusahaan itu dalam pengajuan pengadilan seperti dikutip dari Guardian, Senin (10/4).

J&J mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 60.000 penggugat bedak bayi telah menyetujui proposal tersebut. Anak perusahaan mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa J&J telah membuat pengaturan pembiayaan baru dengan anak perusahaannya untuk menghindari pelanggaran keputusan banding.

Namun demikian, J&J bersikukuh bahwa produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker. Pembayaran ganti rugi tersebut dilakukan untuk mempermudah perusahaan dalam mengajukan permohonan pailit.

Mengandung Zat Pemicu Kanker

Investigasi Reuters Desember 2018 mengungkapkan bahwa Johnson & Johnson sebenarnya telah mengetahui selama beberapa dekade mengenai tes yang menunjukkan bedaknya terkadang mengandung asbes karsinogenik. Namun demikian, perusahaan merahasiakan informasi tersebut dari regulator dan publik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...