Didorong Insentif, Penjualan Mobil Listrik Global Diramal Naik 35%

Happy Fajrian
27 April 2023, 13:06
penjualan mobil listrik, subsidi mobil listrik, insentif kendaraan listrik
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang Sales Promotion Girl (SPG) berdiri di samping mobil listrik Lexus pada Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Centre (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis (11/8).

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan penjualan mobil listrik tahun ini naik hingga 35% menjadi 14 juta unit di seluruh dunia. Penjualan kendaraan bebas emisi ini akan mencapai porsi 18% dari total penjualan mobil global, naik dari hanya 4% pada 2020.

Lonjakan penjualan mobil listrik tahun ini didorong oleh turunnya harga mobil listrik model kecil yang semakin kompetitif dengan mobil BBM, serta beragam insentif dan subsidi yang diberikan berbagai negara untuk meningkatkan penggunaan kendaraan bebas emisi.

“Hampir satu dari lima mobil yang dijual secara global tahun ini adalah mobil listrik. Dengan harga model EV yang lebih kecil turun menyaingi mobil bermesin BBM di Amerika Utara dan Eropa pada pertengahan 2020-an,” tulis laporan IEA, dikutip Kamis (27/4).

Adapun penjualan mobil listrik akan didominasi oleh Cina yang memproduksi separuh dari EV yang beredar di jalanan di seluruh dunia saat ini, termasuk mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrik hybrid. “Sekitar 60% penjualan EV tahun lalu terjadi di Cina,” tulis laporan IEA.

Kepala kebijakan teknologi energi IEA Timar Guell mengatakan bahwa Cina juga memproduksi beberapa model EV yang harganya semakin terjangkau dan setara dengan mobil BBM di sana.

“Harapan kami saat ini adalah bahwa kita dapat melihat paritas harga pada mobil listrik kecil dan menengah di pasar Amerika Utara dan Eropa pada pertengahan 2022. Untuk mobil yang lebih besar seperti SUV dan pickup paritas pembelian kemungkinan pada 2030,” kata Guell.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan bahwa semakin banyak negara berinvestasi dalam ekspansi EV karena kekhawatiran terhadap lingkungan, untuk meningkatkan kebijakan industri dan mengurangi ketergantungan pada minyak.

“Permintaan minyak akan turun 5 juta barel per hari pada tahun 2030 karena transisi EV. Undang undang penurunan inflasi AS semakin mendukung industri hijau dan mensubsidi pembelian kendaraan listrik konsumen,” kata Birol.

SUV dan mobil besar menyumbang hampir dua pertiga EV di Cina dan Eropa dan proporsi yang lebih besar di Amerika Serikat. “Di negara berkembang, kendaraan listrik roda dua atau tiga melebihi jumlah mobil. Lebih dari setengah pendaftaran kendaraan roda tiga India pada tahun 2022 adalah kendaraan listrik,” tulis laporan IEA.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...