Indeks Kepercayaan Industri April 2023 Turun, Pesanan Baru Merosot

Nadya Zahira
28 April 2023, 13:36
Pengunjung mengamati mesin pembuat kue kering saat pameran industri kuliner All Food Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (19/3/2023). Pameran yang diikuti pelaku UMKM makanan dan minuman, bahan baku, peralatan dan teknologi terbaru di bidang i
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU
Pengunjung mengamati mesin pembuat kue kering saat pameran industri kuliner All Food Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (19/3/2023). Pameran yang diikuti pelaku UMKM makanan dan minuman, bahan baku, peralatan dan teknologi terbaru di bidang industri makanan tersebut bertujuan untuk membuka kesempatan dan mengembangkan pasar bagi para pengusaha dan pelaku bisnis di Indonesia.

Indeks Kepercayaan Industri atau IKI pada April 2023 sebesar 51,38. Angka tersebut turun 0,49 poin dibandingkan bulan lalu yang mencapai 51,87.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian atau Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan angka 51,38  tersebut masih dalam level ekspansif meskipun turun dari bulan sebelumnya. 

“Kalau kita lihat hasil perhitungan IKI pada bulan April 2023 ini, kinerja manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansi senilai 51,38, melambat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Maret yakni sebesar 51,87,” ujar Febri dalam jumpa pers IKI di kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (28/4).

Febri mengatakan, 13 dari 23 subsektor industri pengolahan mengalami penurunan nilai IKI. Selain itu, penurunan IKI juga disebabkan oleh menurunnya variabel persediaan produk sebesar 2,67 poin menjadi 52,33 poin, dan variabel pesanan baru menurun 0,76 poin menjadi 50,57.

Penurunan nilai IKI April ini juga melengkapi tren perlambatan IKI selama dua bulan berturut-turut. Pada Maret 2023, nilai IKI hanya sebesar 51,87 atau turun 0,45 dibandingkan pada Februari yang mencapai 52,32.

15 Sektor Ekspansi

Berdasarkan catatan Kemenperin, terdapat 15 subsektor yang alami ekspansi atau sebesar 80,2%. Sementara 8 subsektor lainnya mengalami kontraksi atau sebesar 19,8%.

Meski demikian, Febri mengatakan, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi pada April ini bertambah menjadi 15 subsektor dari bulan sebelumnya, yang hanya sebanyak 14 subsektor. 

 "Sebanyak 15 subsektor ekspansi tersebut menyumbang share PDB industri pengolahan nonmigas tahun 2022 sebesar 80,2%. Namun angka ini menurun dari share PDB subsektor ekspansi pada bulan sebelumnya yang mencapai hingga 80,4%," ujarnya.

Sementara subsektor yang mengalami kontraksi pada April ini sebanyak 8 subsektor yang menyumbang share PDB industri pengolahan nonnmigas tahun 2022 sebesar 19,8%.

 “Jadi jumlah subsektor yang mengalami ekspansi meningkat, tapi share PDBnya itu cenderung menurun, sehingga ini lah yang menjadi penyebab nilai IKI industri manufaktur menurun pada April sebesar 0,49," kata dia.

Ditopang Industri Makanan

Indeks Kepercayaan Industri dalam level ekspansi pada April ini ditopang oleh subsektor industri yang mengalami ekspansi seperti industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, serta industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer.

 "Ini subsektor-subsektor yang share PDBnya besar," kata Febri.

Di sisi lain, Febri mengatakan, dari semua indeks variabel pembentuk IKI pada April 2023, ketiga komponen mengalami ekspansi, baik variabel permintaan, produksi dan barang jadi atau persediaan produk.

Kementerian Perindustrian meluncurkan IKI mulai 30 November 2022. Indeks Kepercayaan Industri akan diumumkan setiap akhir bulan. 

Sebelumnya, pemangku kebijakan kerap menggunakan Purchasing Manager's Index atau PMI Manufaktur dan Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia. Namun demikian, IKI memiliki keunggulan karena jumlah responden lebih banyak yaitu 2.000 responden. 

PMI S&P Global hanya melibatkan 400 responden dan PMI BI hanya melibatkan 600 responden. Indeks Kepercayaan Industri juga memiliki sub sektor lebih rinci yaitu melibatkan 23 subsektor industri dan dikeluarkan setiap bulan. Sementara PMI BI melibatkan 8 sub sektor Industri, yang dikeluarkan setiap Triwulanan.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...