Indonesia dan Vietnam Kejar Target Perdagangan Rp 221 T pada 2028
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5/2023). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin antara lain membahas pemenuhan target perdagangan sebesar US$ 15 miliar atau Rp 221 triliun pada 2028.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan, kedua pemimpin optimistis target tersebut akan dapat terpenuhi. “Dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya," ujar Retno dalam keterangannya selepas mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut, Selasa (10/5).
Presiden Joko Widodo dan PM Pham Minh Chinh juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral atau bilateral investment treaty., seiring dengan meningkatnya investasi dari kedua negara. Kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru terbarukan.
Zona Ekonomi Eksklusif
Pada isu lainnya, Presiden RI dan PM Vietnam juga sepakat untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE kedua negara.
"Kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan. Selain itu, Bapak Presiden juga menyampaikan agar MoU mengenai kelautan dan perikanan dapat diselesaikan segera," tandas Menlu.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Vietnam tumbuh 37,07% menjadi US$11,06 miliar pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Rinciannya, ekspor Indonesia ke Vietnam mencapai US$6,85 miliar pada tahun lalu. Sedangkan impor Indonesia dari Vietnam sebesar US$4,21 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia surplus US$2,64 miliar.
Total perdagangan Indonesia-Vietnam menunjukkan tren naik. Demikian pula neraca perdagangan Indonesia dengan mitranya tersebut juga meningkat dalam 5 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData