Waspada Hewan Kurban, Indonesia Belum Bebas Penyakit Mulut dan Kuku

Nadya Zahira
20 Juni 2023, 10:41
Peternak menyiapkan vitamin untuk sapi di kandang kawasan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023). Untuk mengantisipasi penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi, peternak memberikan vitamin dan makanan s
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Peternak menyiapkan vitamin untuk sapi di kandang kawasan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023). Untuk mengantisipasi penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi, peternak memberikan vitamin dan makanan serta minuman yang teratur agar sapi saat dijadikan hewan kurban bisa dipastikan sehat dan dagingnya layak untuk dikonsumsi.

Indonesia masih belum bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak. Masyarakat diimbau untuk menggunakan hewan kurban yang telah mengantongi Surat Keterangan Hewan.

Salah satu kasus PMK tersebut ditemukan pada puluhan lapak penjualan hewan kurban di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi menemukan belasan ekor sapi terjangkit PMK dan Lumpy Skin Disease atau LSD.

"Belasan sapi tersebut 10 ekor terjangkit PMK dan empat ekor terjangkit LSD. Penemuan ini setelah kami melakukan pemeriksaan kesehatan di 66 lapak penjualan hewan kurban," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi, dikutip dari Antara, Selasa (20/6).

Menurut Adrian, sapi yang terindikasi pengidap PMK maupun LSD ini sudah dilakukan isolasi atau karantina dan diberikan pengobatan. Diduga belasan sapi itu tertular PMK maupun LSD saat dalam perjalanan dari luar daerah menuju Kota Sukabumi.

"Saat proses pengiriman, hewan memamah biak akan mudah terserang penyakit karena kondisi kesehatannya turun," ujarnya.

Vaksin Tiga Kali

Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia atau JAPPDI Asnawi mengatakan, pihaknya bersama pemerintah gencar memberikan vaksin yang telah dilakukan sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah PMK.

Asnawi mengatakan, hewan kurban telah di vaksin sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tersebut. Vaksin tersebut dilakukan agar hewan kurban sapi atau kerbau itu tidak mudah terjangkit PMK pada tubuhnya. 

“Untuk menghindari  terjadinya outbreak PMK, pemerintah mengambil tindakan mesti adanya suntik vaksin PMK sebanyak 3 kali,” ujar Asnawi saat dihubungi Katadata.co.id, pada Selasa (20/6).

Disisi lain, dia mengatakan,  Kementerian Pertanian bersama Dinas Peternakan Tingkat Provinsi sangat ketat dalam memilih hewan untuk kebutuhan hewan kurban Idul Adha 2023. JAPPDI juga mengawasi lalu lintas distribusi ternak antar provinsi dan pulau.

“Setiap sapi atau kerbau yang di keluarkan dari masing-masing provinsi, mesti melalui pemeriksaan darah untuk uji lab dengan hasil mesti sehat, dan hasilnya baru di keluarkan surat sertifikat veteriner kesmavet dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan atau SKKH,” kata Asnawi.

Permintaan Hewan Kurban Naik

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan  kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksikan sebanyak 1.743.051 ekor. Jumlah itu meningkat 2 % dari tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, ketersediaan hewan kurban saat ini dalam kondisi cukup bahkan surplus. Kementerian Pertanian mencatat, ketersediaan hewan kurban 2023 secara nasional baik sapi, kerbau, kambing maupun domba mencapai 2.737.996 ekor. 

“Kami hari ini melakukan pengecekan on the spot, tempat - tempat yang dipersiapkan untuk menampung sapi, kerbau dan hewan lainnya dalam rangka persiapan Idul Kurban yang sebentar lagi akan berlangsung” ujar Syahrul di Jalan Sholeh Iskandar, Simpang Yasmin, Kota Bogor, Senin (19/6).

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...