Jokowi Targetkan Proyek Smelter Amman di Sumbawa Rampung Mei 2024
Presiden Joko Widodo menargetkan konstruksi smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara akan rampung pada Mei 2024. Menurutnya, perkembangan konstruksi fasilitas pemurnian tersebut saat ini telah mencapai 51 persen.
Jokowi mencatat kapasitas produksi smelter milik Amman mencapai 900.000 ton. Adapun, tembaga yang telah dimurnikan tersebut akan menjadi bahan baku katoda sebagai bahan baku baterai mobil listrik.
"Tadi saya sampaikan agar turunan setelah katoda tembaga juga diolah di sini, sehingga memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja," kata Jokowi dalam peninjauan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (19/6) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan salah satu barang turunan tembaga yang dikejar untuk diproduksi di dalam negeri adalah baterai lithium untuk mobil listrik.
Presiden menjelaskan smelter yang sedang dibangun dapat menjadi ekosistem besar mobil listrik dan bisa membawa Indonesia melompat jadi negara maju.
"Tugas negara di situ, memastikan integrasi itu terjadi," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa progres smelter PT Freeport Indonesia dan Amman Mineral terkendala kondisi pandemi Covid-19. Dengan smelter yang belum siap, larangan ekspor akan membuat ribuan ton bijih dan konsentrat tembaga tak terserap.
Oleh karena itu pemerintah memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga dua perusahaan itu hingga Mei 2024. Termin waktu tersebut juga menjadi deadline bagi PTFI dan Amman Mineral untuk menyelesaikan proyek smelternya.
Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS), produksi olahan tembaga Indonesia pada 2021 mencapai 290.000 ton. Angka tersebut terbesar ke-15 di dunia di bawah Meksiko di urutan 11 (473.000 ton), Australia di urutan 12 (385.000 ton), Zambia urutan 13 (354.000 ton), dan Peru urutan 14 (336.000 ton).
Pabrik Foil di Jawa Timur
Jokowi juga menargetkan pembangunan industri foil tembaga di Jawa Timur dapat rampung sebelum Juni 2024. Pabrik yang dimaksud adalah hasil investasi PT Hailiang Nova Material Indonesia.
Hailiang Indonesia akan menyerap tembaga yang telah dimurnikan oleh smelter milik PT Freeport Indonesia. Foil tersebut dapat menjadi bahan baku produksi baterai mobil listrik.
"Semoga sebelum 12 bulan konstruksi pabrik ini sudah selesai dan bisa berproduksi, sehingga bisa menyerap tenaga kerja," kata Jokowi.
Jokowi mencatat sebuah mobil listrik atau EV membutuhkan tembaga sekitar 59 kilogram. Presiden meramalkan pembelian mobil konvensional akan berganti menjadi EV pada masa depan.
Seperti diketahui, rata-rata penjualan mobil di dalam negeri mencapai 1 juta unit per tahun. Artinya, konsumsi tembaga per tahun untuk memenuhi permintaan produksi EV jika semua permintaan mobil konvensional berganti ke EV mencapai 590.000 ton per tahun.
"Bayangkan berapa kebutuhan tembaga untuk membuat mobil listrik, tidak hanya di Indonesia, tapi untuk kebutuhan dunia," kata Jokowi.