Inflasi jadi Biang Kerok Kurban Tahun Ini Diperkirakan Lesu
Institute for Demographic and Poverty Studies atau IDEAS memperkirakan, nilai ekonomi dari kegiatan kurban tahun ini berpotensi mencapai Rp 24,5 triliun. Perkiraan kenaikannya tidak setinggi tahun lalu karena daya beli masyarakat kemungkinan tertekan oleh harga-harga barang dan jasa yang menanjak alias inflasi tinggi.
Nilai ekonomi kurban tahun ini naik tipis 0,8% dibandingkan tahun lalu. Kenaikannya tak setinggi 2022 yang berhasil tumbuh 9%.
Direktur IDEAS Yusuf Wibisono mengatakan, kenaikan nilai itu lebih dipengaruhi kenaikan harga alih-alih animo masyarakat untuk ikut berkurban. Jumlah masyarakat yang berkurban tahun ini diperkirakan turun 4% dari tahun lalu menjadi 2,08 juta orang.
Yusuf menyebut, lesunya kurban tahun ini tidak lepas dari efek resesi global yang membuat pemulihan ekonomi setelah Covid-19 masih lemah meski mobilitas masyarakat semakin ramai.
"Melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga pangan dan energi, menyebabkan kami mengambil estimasi kurban yang konservatif," kata Yusuf dalam keterangannya, Rabu (28/6).