Sempat Tertunda, Uji Coba Bayar Tol Tanpa Berhenti Dilakukan Tahun Ini
PT Roatex Indonesia Toll System atau PT RITS menyampaikan uji coba sistem Multi Lane Free Flow atau MLFF akan tetap dilakukan pada tahun ini, walaupun molor dari target 1 Juni 2023.
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder terkait seperti Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT agar target penerapan sistem MLFF dapat terealisasi tahun ini.
“Tentu saja kami lakukan yang terbaik untuk segera uji coba pada tahun ini. Kami semua ingin ini, Kementerian PUPR juga ingin ini, pak Basuki mengatakan itu, dan kita sangat mendukung,” ujar Atilla, saat ditemui di Kantor Roatex, Jakarta, Rabu (5/7).
Namun demikian, Attila mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan di bulan apa tepatnya uji coba MLFF tersebut akan direalisasikan. Dia berjanji akan segera memberikan kabar mengenai waktu uji coba tersebut apabila diputuskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR.
"Kami masih menganalisa tenggat waktu yang paling baik untuk diumumkan ke publik, kapanpun kami akan memiliki tenggat waktu baru akan kami umumkan," kata dia.
Kendala Proyek MLFF
Menurut Attila, proyek MLFF cukup rumit karena di dalamnya ada banyak elemen yang terlibat. Tak hanya itu, RITS selaku badan usaha pelaksana sistem MLFF juga perlu mengembangkan banyak hal untuk menerapkan sistem tersebut.
"Kami memiliki begitu banyak hal yang harus kami kembangkan. Mulai dari perangkat lunak IT, kami harus mengembangkan semua gantry, hingga konstruksi logamnya," ujarny.
RITS juga perlu bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas atau Korlantas, operator jalan tol, hingga lembaga pemerintah untuk memastikan kerangka hukum.
"Memang ada begitu banyak komponen yang saling bergantung satu sama lain. Jadi tidak ada yang bisa menetapkan tenggat waktu sendiri. Kami tidak bisa menetapkannya tanpa Kementerian PUPR, tapi PUPR tidak bisa menetapkannya tanpa kami,” tuturnya.
Disisi lain, Attila mengatakan, keakuratan sistem MLFF didukung dengan adanya penggunaan sejumlah kamera di ruas-ruas tol dan Mobile Control Unit atau MCU yang tersebar secara random yang terhubung ke Control Center.
“Keberadaan kamera dan MCU yang terkoneksi ke control center sangat mendukung kinerja sistem MLFF hingga 100%, sehingga dapat memastikan setiap mobil yang melewati ruas tol dapat terpantau langsung,“ kata Attila.
Menurut dia, hal ini akan berjalan dengan baik karena MLFF mengadopsi teknologi Global Navigation Satellite System atau GNSS yang memungkinkan transaksi melalui aplikasi smartphone dan terdeteksi via satelit.
Atilla menilai, adanya Sistem MLFF telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh, dan mendukung digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi pembayaran melalui pintu-pintu tol.
“Tentunya hal ini juga menyebabkan hilangnya konsentrasi kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon,“ tutur Attila.
Kehadiran MLFF melalui PT RITS sebagai Foreign Direct Investment (FDI) hasil kerjasama bilateral antara Indonesia dan Hungaria, diharapkan dapat merevolusi perjalanan menggunakan jalan tol menjadi lebih lancar dan efisien dan mendukung Indonesia memasuki era Toll Roads Technology 4.0.