Gandeng UNESCO, Kementerian PUPR Bangun Museum di Candi Borobudur
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR bersama Kementerian Pendidikan dan Budaya atau Kemendikbud akan membangun musem di Zona 2 Candi Borobudur. Pembangunan tersebut ditargetkan dapat rampung pada 2024.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, Kuswara, mengatakan saat ini pembangunan museum tersebut masih dalam tahap proses penyusunan desain dan masih menunggu persetujuan dari UNESCO.
“Jadi kita tetap pada dasarnya, harus komplit hak yang menjadi persyaratan UNESCO,” ujar Kuswara dalam acara Press Tour Borobudur dan Jawa Tengah, di Candi Borobudur, Magelang, Jumat (7/7).
Dia mengatakan, adanya pembangunan museum di Candi Borobudur juga merupakan arahan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau Brin, serta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi atau Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun demikian, dia belum bisa menyebutkan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan museum tersebut. Pasalnya, rencana itu masih dalam tahap pembahasan karena nilainya diprediksi masih akan bertambah.
“Untuk anggaran itu masih dalam pembahasan, karena ini masib akan bergerak terus. Nanti kalau sudah ditetapkan akan segera kami informasikan,” kata dia.
Kuswara mengatakan, nantinya museum tersebut berisikan sejarah awal mula terbangunnya Candi Borobudur dan perkembangannya hingga saat ini. Selain itu juga terdapat 3D terkait replika Candi Borobudur. Namun, ia mengatakan, untuk design lebih jelasnya terkait isi dari museum itu yang paling mengetahui adalah Kemendikbud.
“Jadi isinya yang lebih tahu itu adalah Kemendikbud. Ini pun koordinasi design nya dengan Kemendikbud,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau Daerah Pariwisata Super Prioritas Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.
Tercatat pada tahun 2020-2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan dengan total biaya sebesar Rp2,27 triliun. Hingga saat ini terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung (Ongoing) dan 1 kegiatan dalam persiapan.
Adapun pembangunan yang telah selesai di bidang Jalan dan Jembatan yakni Pembangunan Jembatan Kali Progo, Rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, Preservasi Jalan Keprekan – Borobudur, Preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Keprekan, Jalan Keprekan - Muntilan - Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo - Nanggulan – Dekso.
- Sementara itu, laporan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Persepsi terhadap Wisata Candi Borobudur menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia mendukung kebijakan pemerintah yang melarang pengunjung menaiki bangunan Candi Borobudur.
Hal ini tercatat dalam laporan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Persepsi terhadap Wisata Candi Borobudur. Menurut laporan tersebut, mayoritas atau 87% responden memberikan sentimen positif terkait kebijakan penutupan akses naik ke Candi Borobudur.
Alasan utama sentimen positif tersebut karena responden ingin melestarikan kebudayaan/keaslian candi, menghindari kerusakan oleh perilaku buruk pengunjung, serta menjaga benda sejarah dan sumber pengetahuan.
Di sisi lain, ada 11% responden yang memberikan sentimen negatif, didominasi oleh alasan responden tak bisa melihat relief candi secara langsung, tak bisa eksplorasi candi secara menyeluruh, dan ada yang menilai harus pemerintah hanya memberlakukan pembatasan waktu dan jumlah pengunjung.