Blok G Pasar Tanah Abang Mati Suri, Diduga Sarang Preman dan Narkoba
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kepolisian segera mengatasi persoalan Blok G Pasar Tanah Abang yang mati suri. Kawasan tersebut bahkan diduga menjadi sarang preman mengonsumsi narkoba.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengaku sudah mendengar kabar yang beredar terkait para pemakai narkoba dan peminum minuman keras yang menggunakan bangunan lantai 2 dan 3 Pasar Blok G Pasar Tanah Abang. Kawasan tersebut memang sudah lama kosong dan terbengkalai.
"Kalau menyangkut terkait kriminalitas, kami kerja sama dengan Polres," kata Heru di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/7).
Kawasan Blok G lantai 2 dan 3 mati suri sejak pandemi Covid-19. Dikutip dari Antara, beredar informasi pedagang mengeluh soal aktivitas preman pada malam hari di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Di lantai 2 Blok G ditemukan bong atau alat isap sabu, sedangkan di Blok G lantai 3 terdapat banyak pecahan botol minuman keras.
Polisi Kerahkan Tim
Polres Metro Jakarta Pusat telah mengerahkan tim ke Blok G Pasar Tanah Abang untuk menindaklanjuti informasi bahwa tempat tersebut diduga menjadi sarang preman dan lokasi mengonsumsi narkoba.
"Sudah, begitu dapat informasi langsung kita turunkan tim ke sana, memang kita tidak menemukan apa-apa," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/7).
Setelah dapat informasi, pihaknya langsung ke lokasi tanpa menunda-nunda dan langsung melakukan pengecekan ke sana pada Kamis (6/7) hingga hari ini.
Komarudin juga menyebutkan, pihaknya tetap bakal melakukan pemantauan di sana guna memastikan benar-benar lokasi itu tidak jadi sarang preman hingga narkoba.
"Kita juga melibatkan pengelola Pasar Tanah Abang Blok G untuk mengawasi tempat yang belum digunakan sehingga tidak terjadi potensi disalahgunakan," katanya.
Penyebab Blok G Sepi
Sementara itu, Perumda Pasar Jaya menyanggah bahwa Blok G menjadi tempat konsumsi narkoba. Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun, mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan.
"Terkait isu lantai 2 dan 3 yang beredar dan diduga sebagai tempat kriminalitas, sampai saat ini Perumda Pasar Jaya tidak menemukan bukti terkait dugaan kegiatan kriminalitas yang dimaksud," kata Agus, Sabtu (8/7).
terjadinya kriminalitas.
"Saat ini yang terkoneksi itu skybridge dari stasiun ke blok F, A, dan B," kata Yamin, Sabtu (8/7).
Yamin mengatakan, semula pedagang yang berada di lokasi itu pernah dipindahkan ke blok G lantai 2 dan 3 oleh Gubernur DKI Jakarta yang ketika itu dijabat Joko Widodo.
Pemindahan itu dilakukan lantaran para pedagang memadati sepanjang jalan kawasan Tanah Abang. Namun lambat laun para pedagang justru meninggalkan blok G lantaran jarang didatangi pengunjung.
"Pedagang Kaki Lima yang ada di blok G lantai dua dan tiga itu tidak bertahan lama karena memang lalu lintas pengunjungnya agak kurang," ujarnya.
Saat ini, pihaknya tengah mengajukan pembangunan skybridge di gedung Blok G agar pengujung yang ada di gedung lain bisa meramaikan kawasan blok G.
"Sehingga seluruh kawasan yang ada di Tanah Abang ini kebagian pengunjung itu yang harapannya mendorong para pengunjung itu untuk berbelanja di dalam pasar," kata dia.