Efek Berganda Operasional APRIL Group untuk Negara
Perusahaan penghasil pulp dan kertas, APRIL Group, memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara. Hal ini terungkap dalam laporan yang dirilis Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
Dalam laporan berjudul Dampak Makroekonomi APRIL Group di Provinsi Riau itu, terungkap bahwa aktivitas operasional APRIL Group pada 2016-2022 telah menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp484,3 triliun bagi produk domestik bruto (PDB), dan Rp245,6 triliun bagi produk domestik regional (PDRB) Provinsi Riau.
Dari sisi multiplier effect, setiap peningkatan penjualan kertas senilai Rp1 juta berdampak pada output perekonomian sebesar Rp3,48 juta secara nasional, dan Rp2,27 juta di Riau.
Bahkan, jika ditilik sejak 1999, perseroan berkontribusi 64 persen terhadap penciptaan PDRB Kabupaten Pelalawan. Dengan kata lain, APRIL Group merupakan pendorong utama bagi roda ekonomi di wilayah operasionalnya.
Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Negeri LPEM FEB UI Uka Wikarya menyatakan, operasional APRIL Group mengakibatkan efek berganda terhadap perekonomian, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Pada 2022, kontribusi operasional APRIL terhadap produk domestik bruto Indonesia setara dengan 0,55 persen PDB nasional. Data ini menunjukkan APRIL tak hanya menjadi pemain utama di industri pulp dan kertas, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian yang signifikan,” ujar Uka dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/7).
Selain memberi sumbangsih besar pada pembentukan PDB, APRIL Group juga meningkatkan serapan tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap penambahan 10 pekerja di rantai operasional perusahaan, akan berdampak pada peningkatan serapan tenaga kerja bagi 57 pekerja di Indonesia, dan 40 pekerja di Riau.
APRIL Group turut membantu pemulihan ekonomi selama pandemi COVID-19. Pada periode 2020, kegiatan perseroan cukup aktif di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Ekonomi Pelalawan tumbuh 2,25 persen kala itu.
Pada 2021, perseroan menginvestasikan pabrik kertas berkelanjutan senilai Rp33,4 triliun. Hal ini memicu pertumbuhan ekonomi Pelalawan yang meningkat menjadi 4,07 persen. Uka menyimpulkan, aktivitas operasional APRIL Group turut membantu perputaran roda ekonomi semasa pagebluk.
Dampak Berkelanjutan
APRIL Group terus berupaya menciptakan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan negara. Menurut Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper-Unit Operasional APRIL Goup Sihol Aritonang, kajian yang dilakukan LPEM FEB UI mengafirmasi kontribusi yang telah diberikan APRIL Group untuk negara.
“Sekaligus semakin menegaskan komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan lewat seluruh rantai produksi perusahaan,” katanya. Sebagai perusahaan, lanjutnya, ia ingin agar bisnis perseroan terus bertumbuh secara berkelanjutan. “Tapi, pada saat yang sama masyarakat di sekitar kami juga berkembang.”
Sebagai ikhtiar untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan, APRIL Group telah menyusun sebuah peta jalan bernama APRIL2030. Melalui program tersebut, perusahaan berupaya melakukan transformasi demi meraih iklim positif, lanskap yang berkembang, kemajuan yang inklusif, dan pertumbuhan berkelanjutan.
APRIL Group memiliki sejumlah program prioritas, di antaranya pengentasan kemiskinan ekstrem dalam radius 50 kilometer dari wilayah operasional, peningkatan kualitas pendidikan, membantu upaya pemerintah dalam mengurangi angka tengkes pada anak, serta memberdayakan ekonomi dengan memprioritaskan perempuan.
Berdasarkan riset LPEM FEB UI, belanja perseroan untuk program tanggung jawab sosial selama 2016-2022 mencapai Rp618 miliar. Hal ini berdampak positif pada kenaikan pendapatan rumah tangga sebesar Rp210 miliar di lima kabupaten, yakni Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
“Kami masih memiliki tugas untuk menindaklanjuti temuan riset ini ini agar lebih berdampak nyata di tingkat mikro,” tandas Sihol.