Rusia Mundur dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Harga Gandum Naik

Tia Dwitiani Komalasari
18 Juli 2023, 10:29
Ilustrasi, panen gandum di Amerika Serikat, salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia
Unsplash/Darla Hueske
Ilustrasi, panen gandum di Amerika Serikat, salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia

Rusia memutuskan mundur dari Black Sea Grain Initiative, yaitu perjanjian yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina berlangsung aman di tengah invasi negara tirai besi tersebut. Langkah tersebut dinilai dapat mengancam ketahanan pangan dunia, termasuk gandum dan biji-bijian lainnya.

Black Sea Grain Initiative difasilitasi oleh PBB dan Turki pada Juli tahun lalu untuk memerangi krisis pangan global yang diperburuk oleh Perang Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Ukraina dan Rusia adalah produsen utama biji-bijian utama dunia.

Namun, perjanjian tersebut telah habis masa berlakunya Senin (17/7) dan belum ada kesepakatan dari Rusia untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa perjanjian yang berlangsung selama setahun tersebut tidak dapat memfasilitasi peningkatan ekspor biji-bijian dan pupuk dari negaranya.

"Hanya setelah menerima hasil nyata, dan bukan janji dan jaminan, Rusia akan siap untuk mempertimbangkan pemulihan kesepakatan," kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip dari Reuters, Selasa (18/7).

Rusia mengatakan kepada Organisasi Maritim Internasional yang berada di naungan PBB, bahwa jaminan untuk keselamatan navigasi telah dicabut dan tindakan proaktif yang diperlukan untuk menetralisir ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Kiev di daerah tersebut akan diambil.

Sementara itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, dia yakin Putin ingin kesepakatan itu tetap berlanjut. Dia akan membicarakan hal itu dengan Putin ketika mereka bertemu langsung pada Agustus.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dia telah berbicara dengan PBB tentang upaya memperbarui pengiriman Laut Hitam pada Senin (17/7).

Harga Gandum dan Jagung Langsung Naik

Harga gandum dan jagung langsung melonjak setelah ada pengumuman Rusia. Padahal sebelumnya, harga dua komoditas tersebut merosot selama dua pekan.

Hampir 33 juta metrik ton jagung, gandum, dan biji-bijian lainnya telah diekspor oleh Ukraina di bawah pengaturan tersebut. Kapal terakhir meninggalkan Ukraina di bawah kesepakatan pada hari Minggu (16/7).

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, perjanjian itu membantu menurunkan harga pangan lebih dari 20% secara global.

"Ratusan juta orang menghadapi kelaparan dan konsumen menghadapi krisis biaya hidup global. Mereka akan membayar harganya," kata Guterres tentang keputusan Rusia.

Dia mengatakan, PBB akan terus berusaha mendapatkan akses tanpa hambatan ke pasar global untuk makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...