Investasi di Luar Jawa Terus Melesat, Mendominasi Selama Tiga Tahun
Kementerian Investasi mencatat investasi di luar Pulau Jawa masih moncer atau mendominasi sejak kuartal III-2020 hingga Kuartal II-2023. Realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada kuartal II-2023 sebesar Rp 182 triliun atau mencapai 52% dari total capaian realisasi investasi.
Dia mengatakan, investasi luar Pulau Jawa tersebut naik 5,2% dibandingkan kuartal sebelumnya, atau naik 15,9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu atau year on year.
"Di Luar Jawa stabil sekali, jadi memang teman-teman ini sudah sejak 2020 kuartal ke III, sudah 12 triwulan berturut turut, investasi di Luar Pulau Jawa itu lebih banyak," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II-2023, di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta, (21/7).
Menurut Bahlil, hal itu mencerminkan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo sejak periode pertama membuahkan hasil.
"Memang membangun Indonesia ini tidak bisa dengan bim salabim, harus ada konsepnya by design, diukur, dan caranya harus betul-betul pas," kata dia.
Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan investasi tertinggi di luar Pulau Jawa yaitu mencapai Rp 26.6 triliun. Investasi tersebut didorong oleh PMA sebesar US$ 1,7 miliar.
Sementara provinsi luar jawa dengan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN tertinggi adalah Riau yang mencapai Rp 18,3 triliun pada kuartal II-202.
Investasi Triwulan II-2023 Tumbuh 15,7%
Realisasi investasi triwulan II-2023 mencapai Rp 349,8 triliun. Angka tersebut naik 6,3% dibandingkan triwulan I-2023, dan naik 15,7% dibandingkan triwulan II-2022 atau year on year.
"Investasi tersebut mampu menyerap 464.289 tenaga kerja," kata Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, saat konferensi pers, Jumat (21/7).
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi tersebut didominasi penanaman modal asing atau PMA sebesar 53,3% atau Rp 186,3 triliun. Investasi asing tersebut naik 14,2% secara tahunan, dan naik 5,2% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai 46,7% atau Rp 163,5 triliun. Realisasi tersebut naik 7,6% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan naik 17,6 persen dibandingkan kuartal II-2022.