Aptindo Sebut Konsumsi Gandum Akan Naik Jelang Pemilu 2024
Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia atau Aptindo memproyeksi konsumsi gandum di dalam negeri akan naik pada semester kedua tahun ini. Pendorong utama hal tersebut adalah Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan konsumsi kue atau jajanan pasar selama tahun politik. Walau demikian, Ratna menilai produk turunan gandum yang akan mendorong konsumsi gandum paling besar adalah mi instan.
"Mi instan akan dibagikan sebagai bagian dari sembako sebagai bahan kampanye di daerah pemilihan. Saya rasa begitu," kata Ratna kepada Katadata.co.id, Selasa (22/8).
Berdasarkan data Aptindo, konsumsi gandum di dalam negeri mencapai 4,22 juta ton pada paruh pertama 2024. Angka tersebut lebih rendah 1,34% dari realisasi Januari-Juni 2022 sekitar 4,28 juta ton.
Akan tetapi, konsumsi gandum pada Januari-Maret 2023 tercatat tumbuh 2,48% secara tahunan menjadi 2,31 juta ton. Ratna menyatakan pertumbuhan tersebut disebabkan adanya Bulan Ramadan 2023.
Sementara itu, penurunan konsumsi pada kuartal kedua 2023 didorong oleh peralihan pengeluaran rumah tangga menghadapi musim masuk sekolah. "Itu habits masyarakat Indonesia," kata Ratna.
Ratna memperkirakan, dorongan konsumsi pada semester kedua 2023 hanya akan meningkatkan konsumsi gandum sepanjang tahun sama dengan capaian tahun lalu sekitar 8,5 juta ton. Untuk diketahui, konsumsi gandum tahun lalu turun 4,35% dari capaian 2021 sebanyak 8,92 juta ton.
Global Agricultural Information Network atau GAIN memproyeksikan konsumsi gandum di Indonesia akan susut 4,5% pada periode Juni 2022 sampai Mei 2023 menjadi 8,4 juta ton. Sementara itu, tahun politik akan meningkatkan konsumsi gandum menjadi 8,5 juta ton pada periode Mei 2023 sampai Juni 2024.
Peningkatan terbatas tersebut disebabkan oleh konsumsi gandum untuk pakan ternak yang menurun. GAIN menilai industri pakan ternak di dalam negeri akan mengganti bahan pokok pakan dari gandum menjadi jagung. Walaupun harga jagung untuk pakan telah naik, Gain mencatat harga gandum internasional lebih mahal dari jagung lokal.
Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga jagung untuk pakan di tingkat peternak telah mencapai Rp 6.450 per kilogram (Kg) per hari ini, Selasa (22/8). Angka tersebut telah naik 19,44% dari rata-rata nasional harga per 22 Agustus 2022 senilai Rp 5.400 per Kg.