Banyak Pabrikan Rem Produksi, Impor Barang Modal dan Bahan Baku Turun

Tia Dwitiani Komalasari
18 September 2023, 14:34
Pekerja menyelesaikan produksi tas di pabrik milik PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/62023). PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) yang mampu memproduksi tas 6.000 per hari dari merk Eiger
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Pekerja menyelesaikan produksi tas di pabrik milik PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/62023). PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) yang mampu memproduksi tas 6.000 per hari dari merk Eiger, Bodypack, dan Export tersebut mampu menyerap 1.800 lapangan pekerjaan dari masyarakat sekitar serta menargetkan mampu memproduksi 3 juta tas pertahun yang di distribusikan ke setiap kota yang ada di Indonesia.

Impor bahan baku/penolong dan barang modal kompak turun pada Agustus 2023. Kondisi tersebut dinilai mengindikasikan adanya penurunan utilitas produksi yang bisa berdampak pada pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan utilitas industri saat ini sedang turun. Hal itu terutama terjadi pada industri yang menggunakan bahan baku impor namun memproduksi barang ekspor seperti tekstil.

"Benar, industri sedang rem produksi, utilitasnya turun dari 70-80 persen saat normal, sekarang mungkin 60 persen," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (18/9).

Dia mengatakan, pertumbuhan volume perdagangan dunia melambat dari tahun lalu 2,7% menjadi 1,7% saat ini. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan berorientasi eskpor tidak bisa menahan lebih lama barang produksi di gudangnya. Mereka pun terpaksa menurunkan kapasitas produksinya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor bahan baku/penolong dan impor  barang modal sama sama turun pada Agustus 2023. Impor bahan baku/penolong turun 4,13 persen secara bulanan, atau turun 20, 39 persen secara tahunan.

Sementara impor barang modal turun 4,55 persen secara bulanan, atau turun 3,97 persen secara tahunan. Secara keseluruhan, impor Agustus 2023 turun 3,53 persen secara bulanan, atau turun 14,77 persen secara tahunan. 

Waspada PHK

Tauhid mencontohkan sejumlah industri yang terdampak perlambatan perdagangan tersebut adalah tekstil, kayu, dan juga sebagian farmasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...