Bahlil Sebut Xinyi Group Memahami Masalah Relokasi Warga di Rempang

Andi M. Arief
2 Oktober 2023, 16:53
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi (kiri) bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). Rapat Kerja Komisi VI denga
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi (kiri) bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Investasi dan Kepala BP Batam tersebut membahas tindak lanjut permasalahan lahan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Xinyi Group memahami dinamika realisasi investasi perusahannya di Pulau Rempang. Namun demikian, perusahaan raksasasa asal Cina tersebut meminta agar masalah tersebut diselesaikan dengan cepat.

"Sebelum saya rapat ini, saya telepon perwakilan saya di Cina. Insya Allah Xinyi memahami, tapi mereka juga berpikir agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan cepat," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/10).

Walau demikian, Bahlil menyampaikan Xinyi Group tidak menekan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut Bahlil, Xinyi Group akan menanamkan dana senilai US$ 11,56 miliar atau Rp 175 triliun untuk membangun kawasan industri Rempang Eco Park.  Bahlil menghitung realisasi investasi tersebut akan membutuhkan lahan seluas 2.300 hektare.

Namun, realisasi investasi tersebut terpaksa mundur karena masih ada pemukiman di tanah yang menjadi lokasi rencana pembangunan Rempang Eco Park. Oleh karena itu, Bahlil memutuskan untuk memindahkan masyarakat yang terdampak investasi tersebut sejauh 3 kilometer dari posisi eksisting ke luar area.

961 Keluarga Terdampak

Adapun, masyarakat terdampak dari investasi tersebut mencapai 961 kepala keluarga (KK). Bahlil mencatat telah ada 322 KK yang akan relokasi secara mandiri ke Kelurahan Tanjung Banon, Pulau Rempang.

Bahlil sebelumnya menargetkan relokasi masyarakat terdampak dapat rampung pada 28 September 2023. Namun Bahlil telah merevisi target tersebut dan belum mengumumkan target relokasi terbaru.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menjadwalkan realisasi investasi Xin Yi Group di Pulau Rempang dimulai pada awal 2024. Saat ini, tahapan proses investasi baru pada penggeseran masyarakat yang menempati lahan investasi.

Luhut menargetkan penggeseran penduduk tersebut secepatnya rampung pada akhir tahun ini. Jika tidak terjadi, Luhut menyampaikan pemindahan penduduk tersebut selambatnya selesai pada Februari 2024.

"Setelah itu groundbreaking realisasi investasi Xin Yi Group. Bisa saja realisasi investasinya terjadi awal tahun depan," kata Luhut setelah Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum 2023, Selasa (26/9).

Luhut mengatakan, realisasi investasi tersebut tidak akan terburu-buru. Hal tersebut dinilai penting agar warga terdampak tidak mendapatkan ganti-rugi, tapi ganti-untung.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...